Baca Juga
Petugas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri RI saat melakukan pertemuan dengan Pemkot Mojokerto
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Keunggulan program Pembiayaan Usaha Syariah (PUSYAR) yang dirintis oleh Mas'ud Yunus sejak empat tahun silam saat dirinya masih menjabat sebagaj Wakil Wali Kota Mojokerto terus menyedot perhatian dari berbagai pihak. Terlebih lagi, pasca di anugerahkannya penghargaan Pelopor Inklusi Keuangan dari Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, di Jakarta pada Jum'at (15/01/2016) lalu.
Seperti halnya pada Rabu (03/02/2016) siang, rombongan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang memberikan apresiasi dengan datang langsung ke Kota Mojokerto dalam rangka audiensi tentang pelaksanaan Best Practice yang tak lain adalah PUSYAR sebagai pembiayaan UMKM yang bersumber dari dana zakat dan infak.
Bertempat di Gedung Nusantara Pemerintah Kota Mojokerto, rombongan dari Kemendagri diterima secara langsung oleh Walikota Mas'ud Yunus dengan sidampingi oleh Sekdakot Mas Agoes Nirbito, Asissten Sekdakkot, Pengurus Baznas Kota Mojokerto, Diskoperindag, BPRS Kota Mojokerto, MES serta segenap jajaran Kepala SKPD terkait.
Rombongan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang diwakili oleh Budi Lado sebagai ketua tim dari Dirjen OTDA Kemendagri RI, dalam pertemuan ini mengungkapkan, bahwa program PUSYAR menjadi program yang menarik karena program ini terbukti mampu menyejahterakan masyarakat melalui pembiayaan UMKM yang bersumber dari dana zakat dan infak.
"Hanya di Kota Mojokerto, Kepala Daerahnya mempunyai program yang cemerlang ini. Kami datang dari Kemendagri ingin mengetahui lebih jauh program inovasi yang sangat bagus ini," ungkap Budi Lado, ketua tim Dirjen OTDA Kemendagri RI, Rabu-siang itu.
Menurut Budi Lado, program inovasi harus bermanfaat bagi masyarakat dan dilakukan secara berkesinambungan. "Ketika kita bebicara tentang inovasi, berarti ada hal yang harus diberikan untuk mensejahterakan masyarakat. PUSYAR inilah yang membuat kami tertarik untuk datang ke Kota Mojokerto, untuk mengetahui lebih jauh program ini", tandasnya..
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa dengan program PUSYAR ini, terbukti bisa mewujudkan perekonomian yang berkeadilan dan berbasis syari'ah. "Sekarang pengusaha batik, pengusaha sepatu, pengusaha katering dan produk khas Kota Mojokerto dapat tumbuh. Dan, Alhamdulillah pertumbuhan ekonominya inklusif. Karena inklusif, sehingga indeksnya rendah. Ekonominya tumbuh, pemerataannya juga bagus dan rakyatnya sejahtera", tutur Walikota Mas'ud Yunus.
Lebih dalam, Walikota Mas'ud Yunus menjelaskan, bahwa dengan PUSYAR masyarakat Kota Mojokerto dapat mengakses permodalan tanpa bunga margin, tanpa biaya asuransi dan tanpa biaya administrasi. Yang mana, dalam pelaksanaannya, BPRS Kota Mojokerto bertugas menyediakan dana pembiayaan dan melaksanakan proses administrasi.
Sementara itu, Diskoperindag Kota Mojokerto bertugas melakukan verifikasi sasaran. Sedangkan MES Kota Mojokerto bertugas melakukan pembinaan peningkatan kapasitas usaha berbasis syariah. "Penerima manfaat program PUSYAR sangat diringankan. Karena BAZNAS Kota Mojokerto menanggung biaya asuransi, biaya administrasi dan margin atau bunga tersebut dari dana infaq", jelas Wali Kota Mojokerto.
Tak lupa, dipenghujung acara, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus memberikan cinderamata kepada petugas Direktorat Otonomi Daerah Kemendagri Republik Indonesia. *(DI/Red)*