Senin, 06 Maret 2017

Dewan Soroti Pengerjaan Proyek Play Ground Di RSUD Kota Mojokerto

Baca Juga


Proyek Play Ground di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto yang dikerjakan akhir tahun 2016 lalu.

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pengerjaan poyek Play Ground diakhir tahun 2016 yang dikerjaan oleh CV. Pilar, jadi sorotan Komisi II DPRD setempat. Komisi yang membidangi pembangunan itu mencium indikasi adanya ketidak-beresan pada proyek senilai Rp 117 juta tersebut. 7 item proyek taman bermain bocah di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto seperti ayunan, rumah prosotan, 6 kursi taman, mainan tangga, gantungan kubus, paving dan mangkok putar itu diduga tidak senilai dengan Harga Satuan Pekerjaan (HSP).

Terkait hal itu, sejumlah wakil rakyat, sedianya meninjau pekerjaan ini. "Kalau itemnya tidak sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) indikasinya jelas mark up. Untuk memastikan bahan yang digunakan apakah sudah sesuai atau tidak, maka kita akan kroscek lokasi taman besok", kata anggota Komisi II, Edwin Endra Praja, kemarin.

Politisi Gerindra ini memastikan, jika pihaknya akan melakukan pengecekan kualitas garapan pihak ketiga ini. "Kita tidak hanya melihat materi bahannya, tapi kualitasnya garapannya juga. Kita mendengar kalau besinya menggunakan besi biasa bukan yang great A", tegasnya.

Kalau informasi masyarakat ini benar, lanjut Edwin, maka pihaknya akan merekom Inspektorat untuk turun. "Inspektorat harus memeriksa ini. Kalau ada temuan, rekanan harus mengembalikan kelebihan anggaran", tandasnya.

Dihubungi via telpon, Kabag Umum RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kojin enggan memberikan keterangan dan melimpahkan persoalan ini kepihak rekanan. "Silahkan hubungi rekanan saja, Mas", elaknya.

Dikonfirmasi dugaan adanya permainan bahan, Pelaksana Lapangan CV. Pilar, Avin Nurahman menepisnya. Dikatakannya, jika hasil garapannya sudah ia sesuaikan dengan pekerjaannya. "Ini sesuai pekerjaannya. Sesuai RAB, ketebalan besinya... 5 mm", kata Avin, seraya berupaya mengingat ukuran besi.

Ia juga tak menjawab ketika ditanya jenis besi yang digunakan apakah besi biasa atau galvanis. "Ya seperti inilah", ujarnya meski terlihat jelas kalau besinya adalah besi biasa.

Menurutnya, ia menerima pekerjaan penunjukan langsung (PL) karena nilainya dibawah Rp 200 juta. "PL an ini. Luas tamannya 114 meter," pungkasnya.

Pengerjaan ini pun dikritik sejumlah pengunjung RS. Sebab, manajemen dianggap lebih mendahulukan kepentingan pembangunan taman ketimbang membenahi parkir belakang yang 'blethok' karena berlantai tanah. "Ketimbang taman ya mending parkir ini didulukan. Ini jeblok kalau hujan dan panas karena tidak ada payonnya", kata Arif. 

Pantauan media, proyek ini tampak dekerjakan asal-asalan. Seperti pada permainan gantungan kubus, besi bahan permainan anak ini menggunakan besi kotak. Sehingga akan menyakitkan tangan anak jika harus bergantungan di permainan ini.
*(Yd/DI/Red)*