Baca Juga
Bismillahirohmaanirrohim...
Kilas balik Kemerdekaan yang didapat Oleh Bangsa Indonesia, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan itu tidak didapat dengan hanya berpangku tangan saja. Melainkan dengan perjuangan berat yang melelahkan melawan penjajah Belanda.
Tetesan air mata, tumpahan darah dan nyawa melayang dari para pejuang kemerdekaan telah dipersembahkan, dan membuahkan hasil Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kemerdekaan itu pertolongan dari Allah Swt, rahmat Allah dan Berkat Allah untuk bangsa Indonsia. Para pejuang kemerdekaan selalu berdoa dan membaca kalimat takbir dalam perhelatan perjuangan melawan penjajah. Pekik Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar menggema tak henti dimedan laga. Kalimat takbir yang diucapkan telah masuk ke dada, menembus relung hati dan bersemayam dinuraninya.
Arti dan makna takbir menimbulkan semangat tinggi dalam berjuang, keberanian yang luar biasa melawan penjajah walau nyawa tahuruhannya dan optimisme kemenangan yang kuat karena yakin Allah Yang Maha Besar pasti memberikan perlindungan dan pertolonganNya.
Makna Allahu Akbar
Syaikh Muhammad Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan makna lafadz “Allahu Akbar”
معناها: أن الله تعالى أكبر من كل شيء في ذاته و
أسمائه و صفاته و كل ما تحتمله هذه الكلمة من معنى
"Maknanya adalah bahwa Allah Ta’ala lebih besar dari segala sesuatu, dalam Dzat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta seluruh makna yang tercakup di dalam lafadz ini” (Syarhul Mumti‘ : 3/28).
Sesungguhnya takbir itu masalah penting dan pahalanya sangat besar di sisi Allah. Terdapat banyak nash yang mendorong, menganjurkan dan menyebut-nyebut pahalanya.
Allah berfirman :
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS al-Isra: 111)
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Hajj: 37)
Allah juga berfirman:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ , قُمْ فَأَنْذِرْ , وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah.” (QS al-Mudatstsir: 1-3)
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullahu mengatakan, “Yang dimaksud dengan takbir ialah menjadikan Allah di mata seorang hamba lebih besar daripada segala sesuatu, seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepada Adi bin Hatim, ‘Hai Adi, apa yang membuatmu keberatan? Kenapa kamu merasa keberatan mengucap laa ilaaha illallah? Kamu kan tahu bahwa memang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah?
Hai Adi, apa yang membuatmu keberatan? Kenapa kamu merasa keberatan mengucap Allahu Akbar? Bukankah memang tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dari-Nya?’ Ini menyangkal pendapat orang yang mengartikan kalimat akbar sama dengan kalimat kabiir atau sangat besar.” [al-Fatawa V/239.
Hadits Adi terdapat dalam al-Musnad IV/378, Sunan at-Tirmidzi no 2935, Shahih Ibnu Hibban no 7206]
Selamat Boeat Bangsa Indonesia...!
Merdeka...!!
Semoga Bermanfaat Saudaraku....
*(M2/DI/Red)*