Rabu, 23 Agustus 2017

Khusuk Dalam Sholat

Baca Juga

Oleh :  H. Machfud Machradji.


               قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. [al Mukmin/23 : 1-2].

Surat An-Nisa' Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ
كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah Kitab (Al-Qur-an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allâh (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Dan Allâh mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al-Ankabut/29:45].

Ayat-ayat suci Al-Qur’an di atas memberi pelajaran kepada kita. Bahwa setiap mereka yang mengaku beragama Islam ( muslim ) dan beriman (mukmin) wajib mengerjakan/menegakkan shalat. Meninggalkan shalat maka diragukan ke Islamannya. Shalat yang dikerjakan dengan khusuk ( shalat khusuk ) membuahkan hasil kejayaan, keberuntungan, kebahagiaan dan keselamatan sejati. Tanpa khusuk, shalat menjadi hampa, kosong, tak bermakna dan tak berfungsi sama sekali. Dengan shalat khusuk, membuat pelakunya terjauh dan terbebas dari perbuatan keji, mungkar, dosa, maksiat, tercela, jahat, kriminal dan hina.

Makna Khusyu' Menueut Bahasa dan Istilah:
1. Makna Khusyuk Menurut Bahasa.
Pakar bahasa Ibn Faris Rahimahullah mengatakan:

خشع: الخاء والشين والعين أصلٌ واحدٌ، يدل على التَّطامُن

Maksudnya: “Khusyuk adalah (terdiri dari tiga huruf dasar) kha`, syin dan ‘ain adalah satu sumber, yang menunjukkan kepada makna tunduk/merendah).” Lihat Mu’jam Maqaayiis al-Lughah (316)
Dikatakan kata khusyuk adalah hampir dengan sama maknanya dengan kata khudhu’. Adapun perbedaannya adalah khudhu’ hanya berkaitan dengan tubuh badan, sedangkan khusyuk ialah melibatkan tubuh badan, suara dan pandangan.

Sepertimana firman Allah SWT:
لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ

Maksudnya: Dan diam khusyuklah segala suara kepada Allah yang melimpah-limpah rahmat-Nya. (Surah Taha: 108). Lihat kitab Khusyuk fi al-Solat fi Dhaui al-Kitab wa Sunnah (1/8).

2. Makna Khusyuk Menurut Istilah.
Al-Baghawi rahimahullah ketika menafsirkan ayat:
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Maksudnya: (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya. (Surah al-Mu`minun: 2).

Beberapa  Ulama berselisih dalam menafsirkan makna khusyuk:
•Ibn ‘Abbas berkata: tenang dan merendahkan diri
•Al-Hasan (Al-Basri) dan Qatadah menafsirkan: (Yaitu) orang-orang yang takut
•Muqatil menyatakan: (Yaitu) orang-orang yang rendah hati (tawadhu’)
•Mujahid berkata yaitu menundukkan pandangan dan merendahkan suara.”
•Saidina Ali RA, yaitu tidak menoleh ke kanan dan tidak pula ke kiri.
•Sa’id bin Jubair berkata yaitu (seseorang) tidak mengetahui siapa orang yang di sebelah kanan dan  kirinya, ia tidak menoleh, kerana demikian khusyuknya (menghadap kepada) Allah ‘Azza wa Jalla.
•‘Amr bin Dinar berkata, yaitu ketenangan dan keindahan keadaan (gerakan).
•Adapun Ibn Sirin dan yang lainya menafsirkan, yaitu kamu tidak mengangkat pandanganmu dari tempat sujudmu.
•Berkata Atha`, yaitu kamu tidak bermain-main dengan anggota tubuhmu dalam shalat…dan adapula yang menyatakan khusyuk dalam shalat adalah memfokuskan (memperhatikan urusan shalat) dan berpaling dari urusan di luar shalat sembari menghayati makna bacaan dan zikir yang diucapkan lisannya.” (Rujuk Tafsir Al-Baghawi: 3/238-239).

Definisi Khusyuk Didalam Shalat :
Berikut merupakan beberapa pendapat para ulama dalam mendefinisikan khusyuk.
•Kata Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah: Khusyuk adalah: Berdirinya hati di hadapan Tuhan dengan penuh ketundukan dan perasaan hina diri.
•Imam Junaid Al-Baghdadi Rahimahullah yang berkata: Khusyuk adalah; Perasaan rendah diri di dalam hati ke hadapan Tuhan yang Maha Mengetahui perkara ghaib. Rujuk Madarij Al-Salikin(1/521).
•Imam Ibn Rajab al-Hanbali Rahimahullah turut memberikan definisi yang menarik berkenaan khusyuk. Kata beliau: Asal bagi khusyuk adalah perasaan lembut jantung hati, tenang, tunduk serta tetapnya ia. Lihat Al-Khusyuk Fi Al-Solat, Ibn Rajab Al-Hanbali (Hlm. 17).
•Al-Syaukani ketika mengulas ayat ini berkata: Khusyuk adalah: Sebahagian ulama memasukkannya sebagai sebagian daripada perbuatan hati seperti perasaan takut dan juga gamang.
•Manakala sebagian yang lain mengatakan ia termasuk sebagian dari perbuatan anggota badan seperti tenang dalam shalat, tidak beralih ke sana sini, dan tidak melakukan perkara sia-sia di dalam shalat. Dan dari segi bahasa khusyuk bermaksud: Tenang, tawadhu’ (rendah diri), takut, dan juga perasaan hina diri. Lihat Fath al-Qadir, al-Syaukani (1/977).
Perlu difahami bahawa khusyuk terbahagi kepada dua yaitu:
•Khusyuk hati yaitu kehadiran hati seseorang yang sedang menunaikan shalat secara fokus menghadap Allah SWT dengan membawa cinta kepada-Nya, mengagungkan-Nya, takut terhadap siksa-Nya, dan mengharap pahala dari-Nya sehingga merasa dekat dengan-Nya dan tenang hatinya serta penuh penghayatan dengan menghayati seluruh apa yang diucapkan dan lakukan dalam shalatnya, dari awal hingga selesai shalatnya. Kekhusyukan hati inilah yang melahirkan kekhusyukan badan, kerena ia adalah asas kekhusyukan.
•Khusyuk badan yaitu ketenangan gerakan dalam shalat, beradab dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan zikir dan doa, ketundukan pandangan ke arah tempat sujud, tidak menoleh ke atas atau ke arah yang menghilangkan khusyuk dan tidak disibukkan dengan gerakan yang sia-sia.

Inilah khusyuk yang merupakan ruh dan maksud shalat. Namun, tidaklah mampu untuk khusyuk anggota tubuh kita kecuali apabila telah khusyuk hati kita, kerana kekhusyukan hati adalah asas/dasar kepada kekhusyukan badan.

Semoga bermanfaat saudaraku, amiin...
*(M2/DI/Red)*