Baca Juga
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Suplai dana sebesar Rp. 7,4 miliar dari Pemkot Mojokerto kepada PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto tampaknya masih menjadi satu-satunya penyangga keberlangsungan hidup perusahaan plat merah yang berada diambang kejatuhan itu. Padahal, dengan diselenggarakannya 'lelang jabatan' untuk mengisi personil yang layak untuk menduduki jabatan Direktur pada Perusahaan Daerah tersebut sejak awal ditujukan akan mampu mengangkat citra produsen air bersih di Kota Mojokerto yang selama ini bisa dikatakan 'Selalu Gagal Eksis'.
Usai dilantik, Selasa (22/08/2017) sore, Direktur-baru PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto Iewan Prasetyo menyampaikan hal itu kepada sejumlah wartawan, bahwa setidaknya ia butuh waktu 2 (dua) tahun untuk bisa membuat PDAM Maja Tirta tidak-rugi dan tidak-untung atau balance. Itupun, harus disertai kepesertaan modal dari pihak Pemerintah setempat dan atau Pemerintah Pusat. "Setidaknya, dua tahun untuk mencapai BEP (Break Event Point). Selama dua tahun itu, sudah pasti butuh penyertaan modal dari Pemkot termasuk APBN seberapapun besarnya", ujar Iewan Prasetyo, bebetapa saat setelah dirinya dilantik menjadi Direktur PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto yang baru, Selasa (22/08/207) sore.
Meski terpilih sebagai Direktur PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto melalui proses seleksi penyisihan kandidat yang dibilang ketat, Iewan tampak tak malu-malu berharap adanya suplai dana dari Pemkot untuk keberlangsungan hidup PDAM yang baru dinahkodainya itu, meski tak mengurai program seperti apa yang bakal ia terapkan. "Target penyehatan dua tahun. Dalam waktu dua tahun, akan kelihatan progresnya", janjinya
Seperti halnya dengan dirut-dirut PDAM Maja Tirta terdahulu yang selaku berakhir dengan 'Gagal Eksis', langkah awal yang akan ia tempuh adalah dengan akan mengadakan evaluasi 'mengapa selama ini pelayanan PDAM hanya bisa dilakukan pagi sore saja. "Saya punya resepnya, tapi harus saya pilah satu-persatu, kenapa bisa seperti itu. Paling tidak, dibutuhkan waktu 10 tahun untuk bisa untung", cetusnya.
Sementara disisi lain ia mengakui kondisi PDAM di Kota Mojokerto lagi tidak bagus-bagusnya. "Lain dengan kondisi PDAM di Surabaya. Disana tinggal duduk-duduk sudah untung. Sedangkan untuk mengatasi kebocoran sehingga tidak tercemar bakteri ecolli, akan kita cari pipa yang bocor itu dan kita ganti dengan baru", jelasnya, terasa tidak mets dengan maksud pertanyaan awak media tentang adanya kemunginan kebocoran sehingga selama ini PDAM Maja Tirta selalu balance, merugi dan bahkan cederung merugi. *(Yd/DI/Red)*