Baca Juga

Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Dalam kunjugannya di Kabupaten Mojokerto, Selasa (28/02/2017), Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, agar perusahan-perusahaan industri berinvestasi didunia pendidikan, khususnya pada sekolah kejuruan. Pasalnya, kemajuan industri akan berimbas pada ketersediaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.
Sebagaimana dalam sambutam yang disampaikan Wapres RI Jusuf Kalla pada acara Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri di PT. Dwi Prima Sentosa Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, bahwa dengan majunya perusahaan industri, akan membuka peluang kerja dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. "Kemajuan industri baik untuk lapangan kerja dan penerimaan masyarakat", tutur Wapres RI Jusuf Kalla, Selasa (28/02/2017), dilokasi.
Wapres RI Jusuf Kalla menjelaskan, bahwa sala-satu ukuran kemajuan suatu negara dapat dilihat pada tingkat perkembangan industri. Dimana, kemajuan industri akan memberikan nilai tambah kepada masyarakat sekitar. "Sebagai contoh, 1 hektar lahan pertanian hanya akan memberikan lapangan pekerjaan bagi 3 hingga 4 orang. Sedangkan 1 hektar lahan produksi akan memberikan lapangan pekerjaan 200 hingga 300 orang", jelasnya.
Diterangkannya pula, bahwa majunya suatu industri ditentukan sejumlah faktor. Diantaranya faktor teknologi, modal dan faktor skill. Dimana, ketiga faktor ini harus saling melengkapi. "Industri baru bisa maju dengan kombinasi 3 faktor ini", terang Wapres RI Jusuf Kalla.
Ditandaskannya, khusus pada faktor skill, sekolah kejuruan harus bisa menyiapkan tenaga yang andal untuk mengisi pos itu. Pemerintah memberikan bekal ilmu pengetahuan dasar soal industri kepada anak didik yang kemudian akan dikembangkan oleh dunia industri. "Jadi, tanpa kerja sama, industri kesulitan mendapatkan tenaga skill dan anak muda kesulitan mendapatkan lapangan kerja yang diinginkan", tandasnya.
Wapres RI Jusuf Kalla memaparkan, bahwa sejatinya bantuan yang diberikan dunia industri itu merupakan investasi. Pasalnya, tenaga kerja ahli yang dihasilkan akan sangat berguna bagi industri. "Yang mengetahui teknologi dan pengetahuan adalah industri. Tanpa teknologi dan skill, industri tidak akan ada yang berkembang dan tidak menguntungkan untuk Anda", papar Wapres RI Jusuf Kalla.Ini
Program SMK yang diluncurkan Kementerian Perindustrian untuk pertama-kali di Provinsi Jawa Timur ini, diharapkan kedepannya memberi kesempatan praktik kerja lapangan bagi siswa dan magang industri bagi guru SMK. Dimana, dalam peluncuran pertama ini melibatkan 49 perusahaan industri dan 214 SMK. Selanjutnya, program Pendidikan Vokasi Industri ini akan diluncurkan juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Banten.
Kementerian Perindustrian menargetkan program ini dapat menyentuh 1.775 SMK yang meliputi 845.000 siswa yang bekerja-sama dengan 355 perusahaan industri hingga pada tahun 2019. Yang mana, program Pendidikan Vokasi Industri oleh Kementrian Perindustrian di PT. Dwi Prima Sentosa, Ngoro Kabupaten Mojokerto ini, diresmikan Wapres Jusuf Kalla ditandai dengan penekanan tombol sirine. *(DI/Red)*