Sabtu, 23 September 2017

PKL Benpas Korban Kebakaran Bakal Direlokasi Di Kedungsari

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (kaos lengan panjang biru-putih) saat memberi keterangan pers kepada sejumlah awak media, Sabtu (23/09/2017) pagi, dilokasi kebakaran.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengambil langkah cepat dalam mengatasi dampak sosial maupun ekonomi bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berdagang di sentra PKL jalan Benteng Pancasila (Benpas), menyusul terjadinya musibah kebakaran ratusan lapak eks PKL Alon-alon di sentra perdagangan Benteng Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto. Wali Kota Mas’ud Yunus datang ke lokasi kebakaran dan meninjau dari luar garis polisi yang dipasang aparat Kepolisian, Sabtu (23/9/2017) sekitar pukul 08:30 WIB.

Orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota Mojokerto ini menuturkan, bahwa pihaknya akan secepatnya merelokasi ratusan pedagang korban kebakaran dilahan kosong milik Pemkot dikawasan Lingkungan Kedungsari Kelurahan Gunung Gedangan kecamatan Kranggan, yang berjarak sekitar seratus meter dari lokasi blok yang terbakar. “Kita akan lakukan relokasi sementara untuk semua pedagang yang saat ini terkena musibah. Lokasinya tanah milik Pemkot di Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus kepada sejumlah awak media, Sabtu (23/09/2017) pagi, dilokasi kebakaran.

Diterangkannya, bahwa dana yang akan digunakan untuk merelokasi sementara ratusan PKL korban amukan si Jago Merah itu akan diambil dari dana tak terduga yang bersumber dari APBD 2017. “Relokasinya kita upayakan dalam waktu dekat. Saya minta, Disperindag segera ketemu tim anggaran. Bagaimana agar relokasi sementara bisa menggunakan dana tak terduga”, terang Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus.

Sementara itu, untuk keberlangsungan usaha para pedagang korban kebakaran, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menjelaskan, bahwa pihaknya akan mendorong BAZNAS dan BPRS Kota Mojokerto untuk memberikan hibah dan bantuan modal tanpa bunga. “Kalau BAZNAS Kota Mojokerto, saya harap bisa menyalurkan bantuan berupa hibah. Karena mereka (pedagang) ini termasuk golongan ‘gharim’ atau orang bangkrut. Sedangkan BPRS, bisa menyalurkan kredit modal tanpa bunga dengan paket PUSYAR", jelas Wali Kota.

Hanya saja, terkait kapan dilakukannya rehabilitasi terhadap ratusan kios yang kini hangus itu, birokrat yang juga seorang ulama ini akan berupaya mengusulkannnya pada Tahun Anggaran 2018 mendatang. “Kalau tahun 2017 sudah tidak mungkin, karena P-APBD 2017 sudah akan berjalan. Yang paling mungkin (rehab) tahun 2018", cetusnya.

Mas'ud Yunus pun menandaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan sentra PKL Benpas Kota Mojokerto yang pasca kebakaran hanya tersisa 6 kios itu. “Kita akan lakukan evaluasi. Kedepan bagaimana teknis pengamanannya. Sedang terkait hal yang menyebabkan terjadinya kebakaran, kita serahkan sepenuhnya kepada aparat Kepolisian”, tandasnya.

Seperti diketahui, telah terjadi kebakaran hebat  disentra perdagangan PKL Benpas Kota Mojokerto pada Jum’at (22/09/2018) tengah-malam sekitar pukul 23:00 WIB. Karena pada saat kejadian terdapat faktor hembusan angin yang lumayan kencang dan dalam beberapa bulan terakhir kondisi cuaca cenderung panas serta dilokasi kebaran sendiri banyak terdapat bahan yang mudah terbakar, maka meski petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dengan dibantu warga sekitar dan aparat Kepolisian sudah berupaya keras untuk menjinakkan amukan si Jago Merah, namun baru pada sekitar pukul 03:00 WIB, api mulai mengecil.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti pemicu terjadinya kebakaran yang menghanguskan ratusan lapak PKL Benpas yang dibangun Pemkot Mojokerto pada tahun 2012 yang silam. Tak ayal, atas peristiwa kebakaran tersebut, terdapat 230 kios di blok PKL eks Alon-alon hangus dilahap si Jago Merah.

Sementara itu, Shocib Azis yang tak lain adalah Ketua Paguyuban Padang Bara, yakni paguyuban eks PKL Alon-alon mengungkapkan, bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun akibat kebakaran tersebut, tidak ada satupun barang-barang dagangan yang bisa diselamatkan. “Kebakaran terjadi setelah semua kios tutup. Yang tinggal di lokasi hanya petugas jaga saja”, ungkapnya.

Terkait asal titik api itu sendiri, Shocib mengaku, jika dirinya tidak mengetahui secara pasti. “Diduga berasal dari warung milik Pak Anam yang ada disisi timur utara. Tapi, saya tidak bisa memastikan. Karena sampai sekarang saya belum ketemu petugas jaganya”, aku Shocib.

Menurut Shocib Azis, api menjalar begitu cepat hingga menghanguskan hampir semua lapak permanen yang terbagi dalam 7 (tujuh) blok itu. "Yang tersisa hanya enam kios yang ditempati warga sekitar", pungkasnya. *(DI/Red)*