Minggu, 21 Januari 2018

Proyek Trotoar Gamapala TA. 2016 Rp. 52 Miliar Sudah Rusak Ringan Hingga Berat

Baca Juga


Kondisi keramik di trotoar Gamapala disalah-satu spot rest area, yang sedianya disediakan untuk akses pejalan kaki utamanya kaum disabilitas, Minggu (21/01/2018).

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Usia trotoar sepanjang jalan Gajah Mada -jalan Pahlawan (Gamapala) di Kota Mojokerto yang baru seumur jagung direhabilitasi ternyata tak berumur panjang. Sejumlah titik jalur khusus bagi pejalan kaki yang menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mokokerto Tahun Anggaran (TA) 2016 sebesar Rp.52 miliar itu telah mengalami kerusakan dari klasifikasi ringan hingga berat.

Celakanya, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah setempat merasa pesimis untuk bisa mendapatkan keramik pengganti dengan corak yang sama.

Dari pantauan wartawan, kerusakan ringgan yang ditandai dengan keretakan dan pecah-pecahnya keramik terjadi hampir di spot-spot rest area. Bahkan, kondisi keramik yang sudah retak dan pecahpun juga tampak di spot resrt area depan kantor Pemkot Mojoketo yang menyediakan akses istirahat.

Lebih parah lagi, kondisi keramik yang berada di spot rest area sejumlah titik dikawasan jalan Pahlawan. Dimana, kondisi keramik di spot rest area ini malah banyak yang rusak berat, diduga karena sering dilalui kendaraan barang bermuatan berat. Demikian juga kondisi keramik yang berada didepan Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kota Mojokerto. Nasib keramik yang sedianya disediakan bagi akses pejalan kaki inipun tak kalah mengenaskannya.

Diduga, kerusakan keramik dispot-spot rest area itu diduga dipicu oleh adanya tekanan standar motor warga yang menaikkan kendaraannya ke area trotoar. Hal ini bisa dilihat dari titik spot rest area yang rusak, karena hanya beberapa keramik rusak di spot rest area.

Berbeda halnya dengan kerusakan keramik yang berada didepan pertokoan yang sering terjadi bongkar muat barang dengan menggunakan truk. Di spot rest area macam ini, kerusakan keramik terlihat cukup parah. Tragisnya, ini hampir terjadi di kawasan-kawasan pertokoan.

Dikonfirmasi soal kerusakan keramik tersebut, Kabid Bina Marga DPUPR Pemkot Mojokerto Heka Marta tak menampiknya. "Ya..., yang parah memang ada akses lalu lintas dengan pertokoan. Juga disekitar bak kontrol, area parkir dan bongkar muat", kata Kabid Bina Marga DPUPR Pemkot Mojokerto Heka Marta, Minggu (21/01/2018).

Heka mengungkapkan, pihak DPUPR Pemkot Mojokerto telah menyediakan anggaran pembenahan untuk itu. "Kalau anggaran perbaikannya sih ada, masuk pemeliharaan jalan.  Persoalannya, kita akan kesulitan untuk mencari material yang sama", keluhnya.

Untuk mengatasinya, pihaknya akan berupaya melangkah dengan menghubungi rekanan pelaksana proyek tersebut. "Akan kita coba, barangkali rekanannya yang dulu masih menyimpan atau paling tidak menunjukkan dimana belinya. Sebab,  keramik ada masa edar dan motifnya terbatas", ungkapnya.

Menurut Kabid Bina Marga DPUPR Pemkot Mojokerto, jika memang tidak ada, maka pihaknya terpaksa menempuh alternatif lain. "Solusinya ya cari di toko, meskipun warnanya tidak sama persis. 
Kita hanya berupaya agar tidak membahayakan keselamatan pengguna jalan. Tapi secara view tidak akan enak dipandang lagi", pungkasnya. *(Yd/DI/Red)*