Minggu, 04 Februari 2018

Mau Tidak Mau, Manusia Pasti Tunduk Kepada ALLAH SWT

Baca Juga

H. Machfud Machradji.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Surat Ar-Ra’d, ayat (15) :

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ ۩

Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.


Surat Ali 'Imran ayat (83) :

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.


Surat Al-Baqarah ayat (116) :

وَقَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا ۗ سُبْحَانَهُ ۖ بَلْ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ

Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya.


Surat Al-Hajj ayat (5) :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.


وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad)", (QS. Al Anbiya’: 34).


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati", (QS. Ali Imran: 185).


كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (26) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ (27)

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).


Manusia ingin hidup seribu tahun lagi. Ingin kebahagiannya, kejayaannya dan kekuasaannya langgeng sepanjang masa. Sampai-sampai ada lagu yang berjudul Ku Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi. Gak bisa... Tidak mungkin dan tidak akan terjadi...! Karena Allah sang Maha Pencipta Manusia dan alam jagat raya ini telah meletakkan, menetapkan aturan , ketentuan, ketetapan atau undang-undang terkait kehidupan manusia dan lain-lainnya.

Orang bilang HUKUM ALAM, itu merupakan suatu istilah yang tidak tepat, karena alam gak punya kuasa apa-apa dan gak bisa apa-apa. Istilah yang benar adalah Sunnah Allah atau Sunnatullah, yaitu hukum Allah. Karena Allah yang Maha Esa, lagi yang Maha Yang Maha Kuasa. Maka, mau tidak mau, suka atau terpaksa manusia pasti tunduk dan mengikuti Sunnatullah. Juga demikian apa saja yang ada dilangit, bumi dan diantara keduanya.


Sunnatullah mengatur manusia dari Rahim, lahir, anak-anak, remaja, dewasa, tua-bangka, pikun dan mati. Delanjutnya dibangkitkan dari kubur, dimintai pertanggung-jawaban atas perbuatannya didunia dahulu, dan dipastikan dapat balasan berupa siksa di neraka atau kenikmatan di surga.


Tak ada arti menolak dan melawan aturan Allah, semuanya pasti mengikutinya dan kembali kepadaNya. Lihatlah, apa saja yang ada tunduk dan taat kepada Aturan Allah? Bulan, bintang dan matahari contohnya. Bergerak terus sesuai perintah Allah, tidak pernah menolak atau melawan sehingga matahari tahu-tahu padam, bumi berhenti berputar sehingga terjadi malam terus.

Air dingin, api panas, plastic, karet tahan listrik, kaca bening tembus cahaya, baja kuat dan lentur, besi kuat mudah patah, pepaya dan manga bikin beol lancar, jambu menahan diare begitu seterusnya, Sunnatullah yang berlaku.

Ikuti Sunnatullah agar selamat, karena itulah yang pasti berlaku suka atau benci. Temukan Sunnatullah yang telah digelar dimuka bumi ini, raih cita-citamu. Semoga sukses dan bahagia selalu. Dan, semoga bermanfaat saudaraku. *(M2/DI/Red)*