Senin, 08 Oktober 2018

Kelompok Ibu Dari 18 Kelurahan Se Kota Mojokerto Beradu Kreasi Daur Ulang Sampah

Baca Juga


Sekdakot Mojokerto Harlistyati (hijab dan baju warna merah) didampingi Ketua Dekranasda Ninis Triaswati (seragam PNS) dan para juri Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah 2018 saat meninjau hasil kreasi seni para peserta, Senin (08/10/2018) siang, di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot) Mojokerto.

Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Kelompok ibu dari 18 (delpan belas) Kelurahan se Kota Mojokerto beradu kreasi dalam event "Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah" di pendopo Graha Praja Wijaya Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Senin (08/10/2018) siang.

Tak ayal, persaingan ketat 18 kelompok ibu dari 18 Keluraharan yang ada di Kota Mojokerto ini pun mewarnai acara yang di gagas Bagian Pemerintahan Setdakot Mojokerto.

"Lihat, sejak pagi tadi kami sudah berhasil membuat empat asesoris berbahan dasar koran bekas. Mulai dari rak serbaguna, tempat bumbu dan vas bunga," cetus Su'udah dan Eka S, dari PKK Boegenvile Kelurahan Pulorejo, Senin (08/10/2018), di lokasi lomba.

Tim ini tampak kompak. Ketika mengkreasikan karyanya mereka pun mengenakan atribut lengkap dengan dipadu ornamen dari koran bekas yang dibentuk bak pakaian ala hula-hula.

Di tim lain, seorang dari kelompok ibu warga Kelurahan Kedundung membuat dompet imut berbahan dasar kain perca. Bahkan, untuk itu ibu ini rela membawa mesin jahit portable dalam kelompoknya.


Kelompok ibu dari 18 (delpan belas) Kelurahan se Kota Mojokerto saat beradu kreasi dalam event "Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah" di pendopo Graha Praja Wijaya Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Senin (08/10/2018) siang.

Sementara itu, Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Kota Mojokerto, Riani mengutarakan sejumlah pakem untuk kegiatan "Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah" dalam rangka menyambut Hari Jadi Pemprov Jatim ke 73 ini.

"Yang penting, 80 persen bahan baku dari sampah, 20 persen dari bahan baku tambahan. Yang penting, dasar penilaian nilai ekonomisnya tinggi", katanya disela kesibukannya menjuri bersama Dekranasda Kota Mojokerto.

Riani memuji hasil kreasi pun nilai seni dari para ibu ini. "Kreatifitasnya bagus. Banyak inovasi diluar apa yang saya ajarkan. Banyak yang bagus, mereka juga ada yang menggunakan tampar bekas sebagai bahan dasarnya, juga tas kresek bekas", imbuhnya.

Ia berharap hasil bagus ini ditangkap Pemkot setempat. Dengan harapan, setidaknya bisa lebih menjadi penyemangat bagi para ibu tersebut, sehingga lebih memicu munculnya kreasi-kreasi baru.

"Hasil kreasi daur ulang sampah seperti kapal pinisi mereka tak kalah bagus dengan kapal pinisi karya maestro Mojokerto yang telah menjadi ikon Kota. Selama ini, perhatian pemerintah hanya sebatas pengelolaan dan pameran. Kami berharap, pemerintah harus ikut beli juga lah karya mereka ini", cetusnya.

Kami, lanjut Riani, ingin adanya ruangan galeri yang bisa mendistribusikan produk daur ulang, seperti di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah.

"Disana kan banyak pengunjung. Disana hanya contoh saja. Tak ada untuk jualan.
Minimal jadi oleh-oleh untuk tamu daerah. Sehingga produknya jalan", lanjutnya, tandasa.


Kelompok ibu dari 18 (delpan belas) Kelurahan se Kota Mojokerto beradu kreasi dalam event "Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah" di pendopo Graha Praja Wijaya Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Senin (08/10/2018) siang.

Soal harapan dari Direktur BSI ini, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Harlistyati didampingi Ketua Dekranasda Ninis Triaswati dan Plt. Kabag. Pemerintahan Ani Wijaya menyatakan kesepahamannya.

"Silahkan dibuat, pokoknya nggak ngisin-ngisini. Dari sini nanti kita lihat dan diseleksi. Kalau bagus, nanti kita pamerkan minimal di Kota Mojokerto dulu. Dan harus ada identitas Mojokerto", kata Harlistyati.

Harlistyati sangat mengapresiasi produk warganya. Ia pun berharap, dengan digelarnya "Lomba Cipta Kreatifitas Seni Daur Ulang Sampah" ini lebih bisa meningkatkan derajat ekonomi dan kesejahteraan warga Kota Mojokerto.

"Bagus, dan dapat menumbuhkan kreatifitas masyarakat Mojokerto. Bisa menambah pendapatan keluarga.
Pemerintah mengapresiasi mereka. Bisa untuk cinderamata. Ada seleksi dari Dekranasda", pungkas Sekdakot Mojokerto Harlistyati.

Pantauan media, hasil akhir Lomba Cipta Kreativitas Seni Daur Ulang Sampah Kota Mojokerto 2018 ini dijuarai oleh :
1. Kelompok ibu dari Kelurahan Miji sebagai juara I;
2. Kelompok ibu dari Kelurahan Magersari sebagai juara II;
3. Kelompok ibu dari Kelurahan Jagalan sebagai juara III;
4. Kelompok ibu dari Kelurahan Balongsari sebagai juara IV;
5. Kelompok ibu dari Kelurahan Kedundung sebagai juara V;
6. Kelompok ibu dari Kelurahan Surodinawan sebagai juara VI;
*(Yd/DI/Red)*