Kamis, 13 Desember 2018

Wabup Mojokerto Resmikan Kampung Organik Brenjonk Konsep Eco Edukasi Plus

Baca Juga

Salah-satu suasana kegiatan saat Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi meresmikan Kampung Organik Brenjonk, Kamis (13/12/2018).

Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Kampung Organik Brenjonk, kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto bersama Bank Indonesia, diresmikan Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Kamis 13 Desember 2018.

PSBI merupakan bentuk kepedulian atau empati sosial Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam membantu memecahkan masalah sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat dengan konsep 'Eco Edukasi Plus'.

Kampung Organik Brenjonk sendiri berdiri dengan tujuan mendidik masyarakat umum dengan fokus membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan aman dan sehat untuk keluarga. Terkait itu, Kampung Organik Brenjonk berkomitmen untuk terus peduli terhadap pelestarian alam dan ekonomi kreatif.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto memiliki program prioritas pembangunan, dimana salah-satunya ada pada sektor wisata. Dimana, pariwisata itu sendiri kini telah menjelma sebagai suatu kebutuhan bagi masyarakat.

“Pariwisata termasuk salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Sebab pariwisata saat ini merupakan kebutuhan masyarakat", kata Wabup Mojokerto Pungkasiadi, Kamis (13/12/2018), di lokasi.

Diterangkannya, pengembangan kawasan Kampung Organik Brenjonk juga telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Mojokerto Nomor: 188.45/332/HK/416-012/2018. "Kami juga sedang menyusun master plan pengembangan kawasan ini, sebagai dasar perencanaan pembangunan tahun-tahun mendatang", terang Wabup.

Ditempat yang sama, Sugeng, Deputi Gubernur Bank Indonesia memaparkan, bahwa gaya hidup sehat sangat digandurungi masyarakat khususnya masyarakat urban segmen menengah ke atas. Contoh kecil yang bisa di lihat adalah pola konsumi dari makanan cepat saji, beralih ke produk-produk pangan organik.

"Golongan masyarakat menengah keatas terus tumbuh. Salah satunya apa? Harga pangan organik cenderung mahal,namun sangat laris dan banyak diburu. Mereka (masyarakat menengah ke atas)menghindari makanan cepat saji dan beralih pada konsumsi organik. Adanya Kampung Organik Brenjonk, tentu diharapkan dapat masuk dalam kesempatan tersebut. Namun harus didukung dengan branding yang tepat dan digital ekonomi yang pas (pemasaran dan promo online dengan website)", papar Sugeng.

Pada kegiatan ini, Wakil bupati bersama DeputiGubernur Bank Indonesia Sugeng, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi JawaTimur Difi Ahmad Johansyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember HestuWibowo, Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi serta OPD terkait juga berkesempatan mengunjungi beberapa paket-paket menarik eduwisata Kampung Organik Brenjonk. Seperti halnya tumbuk padi organik, kemas sayur organik dan laboratorium. *(DI/HB)*