Rabu, 30 Januari 2019

4 Warga Terjangkit DBD, Dinkes Pemkot Mojokerto Tetapkan Status Waspada

Baca Juga

Kepala Dinkes Pemkot Mojokerto, Christiana Indah Wahyu.



Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menetapkan status WASPADA  DBD ( Demam Berdarah Dengue). Penetapan status tersebut, menyusul adanya 4 (empat) warga Kota Mojokerto  yang terjangkit virus nyamuk yang tertolong mematikan tersebut. Di sisi lain, Kota Mojokerto melalui gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), menjadi percontohan PSN Nasional.

Keempat warga Kota Mojokerto yang terjangkit virus tersebut, tercatat sebagai warga Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon, warga Kelurahan Pulorejo Kecamatan Prajurit Kulon dan warga Kelurahan Suratan Kecamatan Kranggan.

"Empat (orang) positif DBD. Mereka, dewasa sama anak-anak. Dirawat di RS Rekso Waluyo dan RSUD (dr. Wahidin Sudiro Husodo)", terang Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Rabu (30/01/2019).

Dengan adanya 4 warga Kota Mojokerto yang terjangkit virus yang membahayakan keselamatan jiwa tersebut, Dinkes Pemkot Mojokerto menetapkan Kota Mojokerto berstatus WASPADA DBD.

"Statusnya waspada. Langkah konkret yang kita lakukan yakni lebih menggencarkan lagi kegiatan PSN terintegrasi setiap Jumat", jelasnya.

Kepala Dinkes Pemkot Mojokerto Christiana Indah Wahyu menegaskan, kegiatan PSN Terintegrasi tetap prioritas bagi pemberantasan nyamuk DBD. Pasalnya, fogging bisa menjadikan nyamuk bertambah kuat. Selain itu, fogging juga berbahaya bagi kesehatan manusia dan maupun hewan.

"PSN Terintegraai tetap dilaksanakan. Sebab, fogging bisa menjadikan nyamuk makin resisten atau bertambah kuat. Yang kedua, kandungan kimia pada fogging berbahaya karena terhirup langsung manusia dan hewan", tegas Christiana Indah Wahyu.

Terkait itu, Christiana Indah Wahyu selaku Kepala Dinkes Pemkot Mojokerto mengajak masyarakat lebih memaksimalkan kerja-bakti dan saling bergotong-royong dalam menjaga lingkungan agar senantiasa bersih, sehat, aman dan nyaman. Diantaranya dengan turut berpatistpasi dalam kegiatan PSN Terintegrasi setiap hari Jum'at.

Ditandaskannya, bahwa kegiatan PSN Terintegrasi sekaligus dapat memotong mata-rantai penyebaran nyamuk penyebar virus DBD dan nyamuk biasa.

"Meski bukan nyamuk DBD, kerja bakti dengan cara menimbun, menguras, mengubur memotong rantai penyebaran nyamuk ke masyarat. Cara yang kedua yakni dengan menyebar obat Abate untuk mematikan jentik-jentik nyamuk. Kami menggugah peran ketua RT untuk memaksimalkan kerja bakti ini", tandasnya.

Serangan virus DB, akhir-akhi ini ternyata menghantui warga Kota Mojokerto. Sejumlah warga. Bahkan, hingga ada warga yang mendatangi kantor Dinkes untuk minta dilakukan fogging di Lingkungan tempat tinggalnya. "Kami berharap Dinkes menggelar fogging untuk lingkungan Taman Siswa", harap Nuraini kepada petugas.

Hanya saja, permintaan tersebut di tepis oleh petugas dengan menyarankan, agar ketua RT masing-masing Lingkungan menggiatkan kerja bakti massal. Sementara itu, data Kemenkes menyebut, ada sebanyak 22 provinsi suspect dengue. Bahkan, ada beberapa provinsi berstatus KLB.

Dari data Kemenkes pula, penderita DBD se Indonesia mencapai 11.224 orang. Dan, 110 diantaranya meninggal dunia. Di Kota Mojokerto sendiri, pada tahun 2018 tercatat ada sebanyak 10 orang terserang DBD. Dengan adanya masyarakat yang terjangkit di awal tahun, maka Pemkot Mojokerto menetapkan status WASPADA DBD. *(Yd/DI/HB)*