Rabu, 30 Januari 2019

Komisi V DPR RI Tinjau Pengerjaan Proyek Normalisasi Sungai Sadar

Baca Juga

Rombongan Komisi V DPR RI (Sadarstuwati, berjilbab merah, saat berbincang dengan Kades Sadar Tengah) didampingi Wabup Mojokerto Pungkasiadi mengunjugi salah-satu titik lokasi proyek Normaslisasi Sungai Sadar yang berada di kawasan Desa Sadar Tengah Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Rabu (30/01/2019) siang.


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Komisi V DPR RI didampingi Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Pungkasiadi meninjau langsung pengerjaan proyek Normalisasi Sungai Sadar yang terbentang di kawasan Desa Sadar Tengah Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Pantauan media, Camat Mojoanyar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto, tampak hadir mendampingi rombongan DPR-RI dalam melakukan peninjauan pengerjaan proyek Normalisasi Sungai Sadar yang meliputi pelebaran, pengerukan dan pengangkatan sedimen (endapan) dan pembangunan plesengan kali (sungai) Sadar.

Salah-seorang anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati mengungkapkan, proyek Normalisasi Sungai Sadar ini mulai kerjakan dari tahun 2017 karena waktu itu terjadi banjir yang luar biasa. "Setelah kita lihat, ternyata ada penyusutan sungai. Setelah itu, diusulkan normalisasi sungai Sadar untuk mengurai dampak banjir", ungkap anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, Rabu (30/01/2019) siang, di lokasi.

Sadar Restuwati menjelaskan, bahwa pengerjaan proyek Normalisasi Sungai Sadar sudah mencapai 60 % (persen). Langkah selanjutnya, tinggal melakukan sinkronisasi dan menyinergikan program kerja antar daerah yang dilewati kali Sadar.
“Progam ini sampai 23 kilo-meter dan sudah selesai 60 persen, insya' ALLAH akhir tahun desember 2019 selesai. Tinggal nanti bagaimana mensinergiskan dengan pemeritah kabupaten, mana yang jadi tanggung jawab Pemkab, Pemkot, Provinsi dan Pusat. Kalau ini bisa berjalan, saya yakin tidak ada lagi banjir kali Sadar", jelasnya.

Ditandaskannya, bahwa pihak DPR RI akan terus ikut memantau kondisi kali Sadar. Sehingga kali Sadar tak lagi menjadi momok tahunan di musim penghujan. "Saya terus mendukung untuk bisa menyelasikan kali sadar ini agar tidak (dikerjakan) separuh hati. Karena, kalau hanya setengah-setengah, hasilnya tidak akan terlihat", tandasnya.

Di lokasi yang sama, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengungkapkan, proyek Normalisasi Sungai Sadar ini memang sangat mempengaruhi kondisi sekitar wilayah yang dilewatinya menjadi sering banjir, bahkan menjadi langganan banjir. Ia berharap, proyek Normalisasi Sungai Sadar merupakan solusi bagi rasa was-was warga Mojokerto di kala musim penghujan.

"Kami berharap, setelah adanya progam ini, terbukti bisa mengurangi banjir diwilayah yang sebelumnya menjadi langganan banjir. Mudah-mudahan proyek ini bisa menjadi solusi penanganan banjir di wilayah Kabupaten, khusunya di Kecamatan Mojoanyar", ungkapnya.

Wabup Mojokerto pun berharap, proyek Normalisasi Sungai Sadar terus dikerjakan hingga tuntas, agar bisa menekan persoalan banjir yang hampir setiap tahunnya menjadi langganan sejumlah kawasan disepanjang kali Sadar. *(DI/HB)*