Rabu, 30 Januari 2019

Disahkan Sebagai PAW Ketua PMI, Wali Kota Mojokerto Langsung Gagas Kafetaria Donor Darah Gratis Ngopi

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berjabat-tangan dengan Ketua PMI Provinsi Jawa Timur Imam Utomo, Rabu (30/01/2019), usai pengesahan sebagai PAW Ketua PMI Kota Mojokerto masa-bakti 2014–2019, di markas PMI Kota Mojokerto.



Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Begitu disahkan sebagai Ketua Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapa'an "Ning Ita" ini, langsung mengeluarkan jurus baru untuk membidik pendonor muda agar mau menjadi pendonor darah. Gebrakan baru tersebut, yakni membuat kafetaria donor darah di markas PMI Kota Mojokerto, jalan Hayam Wuruk Kota Mojokerto.

“Kami bidik generasi milenial dengan membuat kafetaria ini, agar mereka merasa nyaman mendonorkan darahnya. Sehingga harapan kami dapat meningkatkan jumlah darah yang disumbangkan ke PMI", tutur Ning Ita usai disahkan sebagai Ketua PMI Kota Mojokerto, yang menggratiskan ngopi di kafenya bagi pendonor darah.

Ning Ita resmi menjabat Ketua PMI Kota setelah turunnya Surat Keputusan PMI Provinsi Jawa Timur, Nomor: 031/Kep/02.06.00/I/2019 tentang Pengesahan Pengganti Antar Waktu Pengurus PMI Cabang Kota Mojokerto Masa Bakti 2014–2019. SK secara resmi diserahkan oleh Ketua PMI Provinsi Jawa Timur Imam Utomo pada Rabu 30 Januari 2019, di markas PMI Kota Mojokerto. Dimana, usai penyerahan SK, Imam Utomo meresmikan Kafetaria Donor Darah Kota Mojokerto.

Sejumlah pihak yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Harlistyati, para Pimpinan Rumah Sakit serta segenap kepala OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Ketua PMI Provinsi Jawa Timur Imam Utomo saat menanda-tangani Berita Acara Pengesahan PAW Ketua PMI Kota Mojokerto masa-bakti 2014–2019, Rabu (30/01/2019), usai pengesahan sebagai PAW Ketua PMI Kota Mojokerto, di markas PMI Kota Mojokerto.



Dalam sambutannya, Imam Utomo menyampaikan ungkapan rasa terima-kasih dan rasa bangganya atas kesedian Ning Ita menjadi PAW Ketua PMI Kota Mojokerto 2014–2019. "Tidak banyak Bupati atau Wali Kota di Jawa Timur yang bersedia menjadi Ketua PMI. Hanya ada 3 atau 4 orang kepala daerah saja dan mayoritas hanya menjadi Pelindung", tutur Imam Utomo.

Dalam kesempatan ini, Imam Utomo juga  menyampaikan, bahwa dengan UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Tugas Pokok PMI, menunjukkan PMI adalah bagian Pemerintah Indonesia. Pada kesempatan ini pula, Imam Utomo sempat mengungkapkan harapannya, yakni dengan Wali Kota Mojokerto sebagai Ketua PMI, bisa segera mendapat bimbingan dan terus bisa berjalan sesuai yang telah dilakukan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ning Ita juga mengungkapkan rasa terima-kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak terutama kepada Ketua PMI Jawa Timur. Ning Ita pun menyampaikan, bahwa kesediaannya menjadi Ketua PMI Kota Mojokerto adalah karena pengalaman-pengalamannya menjadi relawan selama bergabung bersama LPBI-NU dan RS Sakinah Mojokerto.

“Pengalaman saya sebagai seorang relawan membuat hati saya terketuk untuk mengemban amanah ini dan saya masih butuh banyak bantuan dan dukungan bimbingan semuanya yang telah lebih lama mengemban amanah ini", ungkap kata Ning Ita.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat foto bersama beberapa Pengurus PMI Kota Mojokerto, Rabu (30/01/2019), usai pengesahan sebagai PAW Ketua PMI Kota Mojokerto masa-bakti 2014–2019, di markas PMI Kota Mojokerto.


Pada kesempatan ini, Ning Ita juga mengajak seluruh yang hadir untuk bersama-sama menyatukan langkah dan  bergandengan-tangan dalam menjalankan jabatan kemanusiaan dan menjadi pioner pelayanan kemanusiaan sesuai dengan tujuh prinsip palang merah dan bulan sabit merah.

"Ini adalah jabatan kemanusiaan, maka yang harus kita utamakan dan kita nomor satukan adalah ketulusan dan keikhlasan hati. Sebagai organisasi besar yang bergerak dalam bidang kemanusiaan di dunia,maka kuncinya PMI harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap masyarakat. Seperti dalam hal penanggulangan bencana alam, pelayanan kesehatan, donor darah, dan berbagai bentuk pelayanan PMI yang diberikan terhadap masyarakat tanpa mengesampingkan pelayanan yang lain", papar Ning Ita.

Ning Ita menambahkan, bahwa PMI harus melayani siapa saja termasuk masyarakat yang ada di sekitar. "PMI tidak hanya untuk warga Kota Mojokerto, tetapi siapapun dan dimanapun berada apapun suku dan ras nya wajib dilayani dengan sebaik-baiknya", tambahnya.

Menurut Ning Ita, PMI sebagai pengemban amanah dalam bidang kemanusiaan. Maka, relawan-relawan yang ada di PMI harus selalu siap sedia kapanpun dibutuhkan dan  kapanpun  tugas kemanusiaan memanggil. Selain itu, PMI juga harus dengan ikhlas dan kerelaan hati dalam melayani masyarakat.

“Pelayanan PMI Kota Mojokerto sudah dikategorikan baik, tapi jangan merasa berbangga hati bahwa cukup di sini pelayanan kita. Kita wajib selalu melakukan inovasi dan kreativitas demi pelayanan yang lebih baik lagi", pungkasnya. *(Na/Kha/Humas/HB)*