Baca Juga
Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria bersama rombongan saat meninjau lokasi tanggul sungai Sadar yang jebol, Rabu (23/01/2019) siang.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sejumlah warga Kota Mojokerto utamanya warga Kelurahan Meri dan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari mulai dihinghapi perasaan was-was, menyusul jebolnya tanggul sungai Sadar di kawasan di Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto pada Selasa 22 Januari 2019 kemarin malam.
Sejumlah warga Kota Mojokerto utamanya warga Kelurahan Meri dan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari mulai dihinghapi perasaan was-was, menyusul jebolnya tanggul sungai Sadar di kawasan di Lingkungan Kuti Kelurahan Gunung Gedangan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto pada Selasa 22 Januari 2019 kemarin malam.
Tak main-main, panjang permukaan tanggul sungai Sadar yang jebol tersebut mencapai panjang kurang lebih 20 meter. Labilnya kekuatan tanggul sungai Sadar ini, di duga akibat dari efek domino pengerjaan normalisasi sungai yang kini telah bergerak ke timur di Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
Pengamatan media, lokasi tanggul sungai Sadar yang jebol di Lingkungan Kuti RT. 1 RW. 5 Kelurahan Meri ini, tak jauh dari jembatan Kuti. Tanggul sungai Sadar jebol sepanjang sekitar 20 meter. Tembok tanggul longsor ke sungai, kondisi tanah pada badan tanggul juga terlihat retak-retak. Terlihat sejumlah orang tengah memperbaiki. Mereka melakukan pengurukan dengan batu sisa dari tembok tanggul.
Mendengar kabar tanggul sungai Sadar jebol, di tengah guyuran hujan Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria langsung datang ke lokasi bersama jajaran Satpol PP Kota Mojokerto, Camat dan Lurah setempat. Di lokasi, Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria sempat berdialog dengan warga yang rumahnya berseberangan dengan tanggul.
"Kondisi tanggul memang menggantung sejak adanya normalisasi sungai, sehingga ini tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS)", kata Wawali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Rabu (23/01/2019) siang, di lokasi.
Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria bersama rombongan saat meninjau DAM anak sungai Sadar yang jebol, Rabu (23/01/2019) siang.
Rizal menjelaskan, sejak adanya proyek normalisasi sungai Sadar pada tahun 2017 lalu, sejumlah tanggul kondisinya memang kritis. Tak hanya itu, kondisi tanggul memang menggantung dan rawan ambrol lantaran dikeruk. "Memang imbasnya seperti ini, tapi kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Balai Besar Sungai Brantas (BBWS)", jelasnya.
Dijelaskannya pula, saat ini pengerjaan tanggul masih berada di wilayah timur atau sekitar wilayah Kabupaten Mojokerto, sehingga ia meminta BBWS lebih dulu mengerjakan titik tanggul yang ambrol ini."Sudah ada respon dari BBWS, termasuk mereka orang suruhan BBWS", jelasnya.
Wakil Wali Kota Mojokerto menandaskan, bahwa pihaknya sudah berkirim surat agar BBWS memrioritaskan pengerjaan pembangunan tanggul sungai Sadar yang jebol tersebut. Ia pun meminta agar warga sekitar tanggul sungai Sadar tidak perlu cemas. Ia menjamin jika ada tanggul jebol akan ada respon cepat dari BBWS.
"Kita juga meminta BBWS menginventarisir titik-titik mana saja yang rawan ambrol. Jadi, ketika sudah terpetakan, penanganannya bisa cepat, sehingga warga tidak perlu khawatir", pungkasnya.
Sementara itu, Fatoni selaku Lurah Gunung Gedangan mengatakan hal yang senada. Menurutnya, ambrolnya tanggul sungai Sadar di kawasan wilayanya, di duga akibat terjadinya hujan deras hujan yang menguyur Mojokerto dan sekitar pada Selasa (22/01/2019) kemarin.
"Dugaan sementara, akibat hujan cukup deras, sehingga volume air naik dan kuatnya arus air mengerus bagian bawah tanggul. Kita berharap, pihak BBWS sesegera mungkin mengatasi hal ini", pungkas Lurah Meri Fatoni, penuh harap. *(DI/HB)*