Sabtu, 28 Maret 2020

Waspada Covid-19, Pemprov Jatim Serahkan Bantuan 2.600 Unit Pendeteksi Sars Cov 2 Untuk ITD Unair

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat secara simbolis menyerahkan bantuan sebanyak 2.600 unit reagen PCR kepada Ketua ITD Unair Surabaya Prof. dr. Maria Lucia Inge Lusida, SpMK., MKes., PhD., Sabtu (28/03/2020) malam, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.



Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memberi bantuan sebanyak 2.600 unit reagen PCR (Polymerase Chain Reaction) pendeteksi Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) atau pendeteksi virus corona SARS-CoV-2 kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.

Penyerahan reagen di Gedung Negara Grahadi pada Sabtu (28/03/2020) malam ini menjadi hal penting dalam mendeteksi virus corona jenis SARS-CoV-2 dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) dari pengambilan spesimen seseorang yang diambil dari tes swab.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Ketua ITD Unair Surabaya Prof. dr. Maria Lucia Inge Lusida, SpMK., MKes., PhD.

“Sejauh ini deteksi yang memberikan konfirmasi dengan presisi tinggi terkait infeksi virus corona adalah menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR)", terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (28/03/2020) malam.

"Sampai saat ini, reagen-nya harus impor. Dan, kami mengupayakan agar penyediaan reagen ini jangan sampai kurang. Maka, hari ini kami memberikan bantuan sebanyak 2.600 unit untuk ITD Unair yang sudah ditunjuk pemerintah sebagai tempat untuk pengujian PCR", lanjutnya.

Lebih lanjut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghimbau agar masyarakat yang sudah terkonfirmasi berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) untuk tidak ragu meminta rujukan pelaksanaan swab dan PCR.

Terkait itu, masyarakat yang sudah berstatus PDP diharapkan tidak menghawatirkan masalah biaya. Sebab, jika hasil tesnya positif, biaya tes akan ditanggug oleh pemerintah pusat. Sedangkan jika hasilnya negatif biaya tesnya akan ditanggung oleh pemerintah provinsi.

“Bagi yang PDP dan dites hasilnya positif, maka akan diganti biayanya oleh pemerintah pusat. Kalau statusnya PDP dan dites hasilnya negatif maka yang membayar adalah pemprov Jatim", jelas Khofifah.

Penyediaan reagen tersebut menjadi satu kesatuan upaya penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Sebab, semakin cepat terdeteksi, maka langkah penanganan termasuk tracing akan bisa dilakukan dengan lebih cepat.

"Misalnya ada yang positif, maka bisa segera dilakukan tracing. Bantuan ini untuk menghindari kemungkinan adanya kekurangan. Minggu depan rencananya akan datang lagi sebanyak 2.000 reagen. Meski kita tidak berharap ada perluasan penyebaran wabah ini, tapi lebih baik kalau kita sedia tenda sebelum hujan", tandas Khofifah.

Bantuan sebanyak 2.600 unit reagen untuk deteksi SARS-CoV-2 ini diapresiasi oleh Ketua ITD Unair Surabaya Prof. dr. Maria Lucia Inge Lusida, SpMK., MKes., PhD. Secara khusus, Inge menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jatim yang telah membantu penyediaan reagen PCR untuk ITD Unair Surabaya.

“Teknik PCR ini bisa medeteksi virus SARS-CoV-2 secara lebih dini dan sensitif, sehingga kita bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan dan langkah penanganan apa yang akan dilakukan", jelas Inge.

Sementara itu, sejak wabah Covid-19 ini merebak, ITD Universitas Airlangga Surabaya. sudah melakukan pemeriksaan pada 1.000 sampel. Terkait itu, dengan adanya bantuan ini, bisa memberikan layanan bagi masyarakat yang membutuhkan tes PCR. *(DI/HB)*