Sabtu, 17 Oktober 2020

Gubernur Khofifah Kukuhkan 1.775 Mahasiswa Baru Unusa

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan 1.775 mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun akademik 2020/2021 secara online atau dalam jaringan (daring), Sabtu 17 Oktober 2020.

"Mahasiswa Inusa harus menyukseskan visi dan misi kampus dalam menyiapkan generasi rahmatan lil alamin", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberi sambutan secara daring di Surabaya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini berpendapat, bahwa secara ideologi, Unusa mengemban ideologi Nahdlatul Ulama yang menganut paham ahlussunah wal jama'ah. Ideologi tersebut merupakan sebuah pola pikir yang akan memberikan kedamaian dan keramahan.

"Mahasiswa Unusa harus membantu penguatan program-program di Jawa Timur dan program-program penguatan nasional. Karena Unusa berperan serta dalam membawa Islam yang ramah dan damai", cetusnya.

Ketua LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof. Suprapto, DEA mengatakan, Unusa sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam swasta binaan Nahdlatul Ulama tetap konsisten dalam pemerataan bidang pendidikan, tidak hanya yang kaya saja bisa masuk Unusa.

"Saya yakin ke depannya di usia ke 10 tahun, Unusa akan menjadi kampus terbaik di Indonesia. Di usia yang ke-7 tahun saja, berbagai prestasi telah ditorehkan Unusa", kata Suprapto.

Sementara itu Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, M.Eng. menyampaikan, pengukuhan mahasiswa baru Unusa tahun ini ada yang berbeda, karena dilaksanakan secara virtual dan ada empat mahasiswa baru dari luar negeri yakni Timor Leste.

Keempat mahasiswa asal Timor Leste itu adalah Muslim Jakar (S1 Manajemen), Adnan Manuel (S1 Keperawatan), Nofa Amalia Soares (S1 Keperawatan), Koiru Nisa R Costa (S1 Keperawatan). Kepada mahasiswa baru Jazidie mengingatkan tentang tantangan ke depan yang dihadapi mahasiswa pada abad ke 21.

Ia menandaskan, perkembangan abad ke-21 ini memunculkan society 5.0 sebagai super smart society, serta perkembangan sains dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan dan berdampak pada tuntutan kompetensi para mahasiswa saat ini.

"Keterampilan abad 21 membuat mahasiswa hidup dan tinggal dalam lingkungan dengan percepatan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat tinggi disertai pola-pola komunikasi dan kolaborasi yang baru. Keterampilan di abad ke-21 membuat mahasiswa harus memiliki keterampilan 4C (Creative, Critical, Collaborative, and Communication", tandasnya. *(DI/HB)*