Baca Juga

Ilustrasi gedung KPK.
Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Riibuan pengaduan masyarakat terkait persoalan penyaluran bantuan sosial (Bansos) di daerah, masuk melalui aplikasi Jaga Bansos yang memang disiapkan dan dikelola oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jaga Bansos telah menerima 1.550 keluhan terkait penyaluran Bansos hingga 23 Oktober 2020", terang staf KPK bidang pencegahan, Erlangga Dwi Saputro dalam diskusi secara daring, Jum'at 06 November 2020.
Dijelaskannya pula, bahwa ada 3 (tiga) klaster laporan pengaduan atau keluhan masyarakat, yang paling banyak mengarah ke Pemerintah Provinsi (Pemprov). Yakni, Pemprov DKI Jakarta ada sebanyak 69 laporan pengaduan, Pemprov Jawa Barat ada sebanyak 33 laporan dan Pemprov Jawa Timur ada 12 laporan pengsduan terkait penyaluean Bansos.
Sedangkan 3 (tiga) klaster laporan pengaduan masyarakat terbanyak ke Pemerintah Kabupaten/Kota, yakni Kota Surabaya ada sebanyak 73 laporan pengaduan, Kabupaten Bogor ada sebanyak 47 laporan dan Kabupaten Tangerang ada 41 laporan pengaduan terkait penyaluran Bansos.
"Kalau di klaster, keluhan rata-rata paling banyak mengaku tidak menerima bantuan. Padahal, sudah mendaftar. Ini ada sebanyak 692 keluhan", jelas Erlangga.
Erlangga mengungkapkan, bahwa banyak warga mengeluh jumlah bantuan yang diterima tidak sesuai, bantuan tidak dibagikan oleh aparat, bantuan berkualitas buruk. Kemudian, mendapat bantuan lebih dari satu, penerima bantuan fiktif serta penerima yang tak seharusnya menerima bantuan.
"Ini bukan berarti di daerah fine-fine saja, tapi setidaknya kita bisa melihat keluhan yang masuk, memang kebanyakan ini di kota besar saja", ungkapnya.
Erlangga pun mengungkapkan, keluhan yang paling banyak adalah tidak mendapatkan bantuan meski sudah mendaftar ke petugas yang berwenang.
"Kemudian, 107 Bansos yang diterima kurang dari yang seharusnya, 159 bansos tidak dibagikan aparat, 9 bansos berkualitas jelek, 15 mendapat bantuan lebih dari satu, 69 penerima bansos fiktif dan 6 keluhan tentang tidak berhak menerima Bansos tetapi diberi", ungkapnya. *(Ys/HB)*