Senin, 06 September 2021

Pulihkan Ekonomi, Ning Ita Fasilitasi Pemasaran Wirausaha Jamu Melalui Digital Market Place

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam pembukaan kegiatan Inkubasi Wirausaha Pembuatan Jamu Instan dan Jamu Cair yang diselenggarakan Pemkot Mojokerto melalui Diskopukmperindag setempat di gedung Raw Material Kota Mojokerto selama 5 (lima) hari, Senin (06/09/2021).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus berupaya memulihkan kondisi ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19. Salah-satu langkah dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto adalah melalui inkubasi wirausaha.

Seperti halnya kegiatan "Inkubasi Wirausaha Pembuatan Jamu Instan dan Jamu Cair" yang diselenggarakan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) setempat di gedung Raw Material Kota Mojokerto selama 5 (lima) hari, mulai pada Senin (06/09/2021) sampai dengan Jum'at (10/09/2021) ini.

Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menyampaikan, bahwa inkubasi wirausaha merupakan salah-satu upaya yang dilakukan oleh Pemkot Mojokerto untuk membentuk wirausahawan baru sesuai minat masing-masing warga.

"Salah-satu bentuk inkubasi wirausaha yang telah berhasil adalah pembuatan masker yang dilakukan oleh warga Kota Mojokerto yang sebelumnya adalah pengrajin alas kaki", kata Ning Ita.


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Diskopukmperindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya saat berswafoto bersama peserta kegiatan Inkubasi Wirausaha Pembuatan Jamu Instan dan Jamu Cair yang diselenggarakan Pemkot Mojokerto melalui Diskopukmperindag setempat di gedung Raw Material Kota Mojokerto selama 5 (lima) hari, Senin (06/09/2021),  di depan gedung Raw Material Kota Mojokerto.


Terkait pembuatan jamu, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengingatkan, agar para peserta pelatihan mampu mengemas jamu dengan sentuhan yang lebih menarik sehingga menjadi berbeda dengan jamu yang lainnya. Pasalnya, jamu sudah banyak diproduksi diberbagai tempat.

"Jika mampu menambah satu nilai tertentu dalam produk jamu yang dibuat sehingga membuat berbeda dengan produk jamu lainnya, maka akan memiliki daya tarik tersendiri bagi calon konsumen. Tentunya juga tetap mengutamakan rasa dan harga yang sesuai", cetus Ning Ita.

"Kenapa harus jamu...? Dari jaman dahulu, Majapahit sudah terkenal memiliki rempah-rempah yang dimanfaatkan untuk kesehatan. Sekitar abad 12 atau 13 masa kejayaan Majapahit silam, kita ingin menumbuhkan kembali hal tersebut", tambahnya.

Ning meyakinkan dengan kualitas yang baik, rasa yang nikmat dan strategi pemasaran yang menarik yang salah-satunya melalui cerita masa lampau kejayaan Majapahit, akan menjadi ciri khas dan memberi nilai tambah untuk bersaing dengan produk jamu yang lain.

“Untuk pemasaran, Pemerintah Kota Mojokerto juga telah memfasilitasi pemasaran melalui digital market place serta beberapa central kuliner yang ada di Kota Mojokerto”, ujar Ning Ita.


Peserta kegiatan Inkubasi Wirausaha Pembuatan Jamu Instan dan Jamu Cair saat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Pemkot Mojokerto melalui Diskopukmperindag setempat di gedung Raw Material Kota Mojokerto selama 5 (lima) hari, Senin (06/09/2021).


Orang nomor satu di jajaran Pemkot Mojokerto ini mengungkapkan, bahwa sejak awal kepemimpinannya, pembangunan di Kota Mojokerto diarahkan pada pembangunan sektor pariwisata dengan memaksimalkan potensi UKM untuk mendukung pariwisata.

"Dimana saat ini telah dilakukan pembangunan pariwisata seperti Rest Area Gunung Gedangan, Kolam Renang Sekarsari dengan sentra kuliner dan Menara Tribuana Tunggadewi, Alun-alun serta Wisata Bahari Majapahit di Rejoto", ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya dalam laporannya melaporkan, inkubasi wirausaha pelatihan pembuatan jamu cair dan instan ini menghadirkan narasumber dari Faiz Food Mojokerto. Ia berharap, seluruh peserta yang totalnya 166 peserta pelatihan yang terdiri dari penerima Bansos ini bisa lulus dengan baik dan menjadi wirausaha atau pelaku UMKM baru.

“Terkait peralatan yang digunakan, Ibu Wali Kota telah memberikan peralatan dan perlengkapan untuk memulai usaha yang di anggarkan di Dana Kelurahan”, lapor Kepala Diskopukmperindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya.

Diketahui, kegiatan Inkubasi Wirausaha Pelatihan Pembuatan Jamu Instan dan Jamu Cair pada gelombang ini diikuti oleh 50 orang peserta dari Kelurahan Balongsari, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Gedongan dan Kelurahan Wates. Dengan narasumber Maria Ulfa dari Faiz Food Mojokerto. *(DI/HB)*