Selasa, 01 Februari 2022

Gubernur Khofifah Apresiasi Petani Tuban Kembangkan Kelengkeng Varietas Katekini

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau kebun buah kelengkeng jenis katekini dengan tumpangsari tanaman cabai dan madu hasil budidaya kelompok tani (Poktan) Desa Sugihan Kabupaten Tuban, Selasa (01/02/2022)
.


Kab. TUBAN – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kelompok tani (Poktan) Desa Sugihan, Kabupaten Tuban, yang berhasil budidaya buah Kelengkeng jenis Katekini, dengan tumpangsari tanaman cabai dan madu. 

Menurutnya, keberhasilan Poktan Desa Sugihan, bisa dijadikan contoh desa-esa lainnya, untuk juga melakukan hal yang sama, dengan potensi yang dimiliki. Sehingga, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis desa. 

"Tenpat ini sudah dirintis menjadi desa wisata. Ini ada profit yang berlipat. Jadi kelengkengnya bisa hidup, berbuah, berproduksi, ada profit dari Kelengkeng. Ada profit dari tumpangsarinya", ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (01/02/2022). 

Gubernur Khofifah mengaku, pihaknya mengikuti proses awal berdirinya kebun kelengkeng ini. Menurutnya, jenis Katekini merupakan varietas Kelengkeng terbaik. Marketnya luar biasa. 

Menurutnya pula, dulu sudah disiapkan off takernya (penjamin komoditas hasil kelompok tani), tapi masyarakat memilih datang langsung ketempat ini. 

Sementara, Kepala Desa Sugihan Zito mengungkapkan, hasil panen kelengkeng ini cukup untuk memenuhi pangsa pasar lokal, dan panen bisa berlangsung setiap bulannya. 

"Kadang ada satu bulan ada yang siap panen 10 pohon, 50 pohon, ada yang sampai 100 pohon, dan itu tidak mesti sama dan Alhamdulillah setiap bulan Insyaallah ada", ungkapnya.

Ketua Poktan, Wiyono menerangkan, untuk mendapatkan hasil buah yang maksimal, perawatan berkala selama tiga bulan, berupa pemupukan harus diperhatikan, khususnya pupuk cair organik.

"Karena tanpa booster, pohon ini gak berbunga,, jadi harus kita pancing", terang Wiyono, Ketua Poktan setempat.

Adapun kendala yang dihadapi Poktan dengan anggota 90 petani ini adalah kelelawar pemakan buah. Sehingga, setiap petak kebun harus diselimuti dengan jaring agar terhindar dari hama malam hari ini. *(DI/HB)*