Kamis, 02 Februari 2023

Jaga Kondusifitas Sospol, Pemkot Mojokerto Gelar FGD Sinergitas Komsos

Baca Juga


Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron bersama narasumber Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. A. Faqih Usman dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto H. Abdul Rahman, SAg., MPd.I. saat menyampaikan sambutan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam kegiatan FGD Sinergitas Komunikasi Sosial (Komsos) dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi Sosial Budaya, di Saba Mandala Madya Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis 02 Februari 2023.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) setempat, hari ini, Kamis 02 Februari 2023, menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sinergitas Komunikasi Sosial (Komsos) dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi Sosial Budaya.

Kegiatan yang digelar di Saba Mandala Madya Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto ini, dipimpin Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron dengan menghadirkan narasumber Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Mojokerto KH. A. Faqih Usman dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto H. Abdul Rahman, SAg., MPd.I.

Menyampaikan 5 (lima) poin sambutan sekaligus arahan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang berhalangan hadir pada FGD kali ini, Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron mengatakan, bahwa Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memohon maaf  tidak bisa hadir dalam forum FGD kali ini karena masih sedang menghadiri rapat yang belum selesai.

"Yang pertama, Ibu Wali Kota mohon maaf tidak bisa hadir, karena masih memimpin rapat tentang penanganan inflasi daerah di ruang sebelah. Jadi kemarin Forkopimda dikumpulkan Pak Presiden di Sentul terkait inflasi daerah", ungkap Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron.

"Kita ketahui, tahun 2023 ini sudah ada 73 negara di dunia melakukan akreditasi di IMF. Jadi, IMF itu adalah bank dunia, masalah pinjam, masalah hutang. Di Asia, ada 2 (dua) negara yang mengalami ribet. Yang pertama yaitu Srilanka dan yang kedua adalah Pakistan", lanjut Imron.

"Alhamdulillah... Indonésia termasuk negara yang ketahanan keuangannya cukup baik. Oleh karena itu, ini tadi jajaran Forkopimda Kota Mojokerto rapat di ruang sebelah tentang penanganan inflasi daerah", tambahnya.


Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron bersama Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. A. Faqih Usman, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto H. Abdul Rahman, SAg., MPd.I. serta beberapa tokoh agama di Kota Mojokerto saat foto bersama usai kegiatan FGD Sinergitas Komunikasi Sosial (Komsos) dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi Sosial Budaya, di Saba Mandala Madya Kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada No. 145 Kota Mojokerto, Kamis 02 Februari 2023.


Yang kedua, masih sambutan Wali Kota Mojokerto yang disampikan Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron, adalah masalah investasi. Yang mana, masalah investasi di Kota Mojokerto ini cukup baik, karena ketahanan keuangan dan ketahanan UMKM Kota Mojokerto cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat Covid-19.

"Yang ketiga, adalah masalah Stunting. Stunting ini adalah masalah pertumbuhan anak. Ini yang perlu kita perhatikan betul. Karena Stunting ini, anak tidak bisa tumbuh-tumbuh. Jadi anak anak Stunting itu salah-satu cirinya, tingginya rata-rata kurang dari 155 cm. Yang keempat, adalah kemiskinan exterm. Jadi, keniskinan exterm itu merupakan dampak dari perkembangan ekonomi yang kurang baik. Jadi ini yang perlu kita kita perhatikan", ujar Moch. Ali Imron.

Adapun hal kelima yang disampaikan Wali Kota Mojokerto melalui Kepala Bakesbangpol dan Linmas Kota Mojokerto Moch. Ali Imron pada forum FGD tersebut, ialah terkait pentingnya menjaga kondusifitas sosial politik di daerah. Yang mana, di tahun 2023 ini sudah memasuki tahun politik.

"Yang kelima, yang tak kalah pentingnya, jaga kondusifitas sosial politik di daerah. Jadi, sekali lagi, mari kita jaga Kondusifitas sosial politik di daerah. Oleh karena itu, tokoh-tokoh agama kita undang di sini kita ajak diskusi di sini. Mari kita jaga kondusifitas sosial politik di daerah. Partai boleh beda, tapi tujuan NKRI tetap harus kita jaga bersama", tandasnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Mojokerto KH. A. Faqih Usman memaparkan secara panjang-lebar tentang 5 hal penting dalam menjaga kondusifitas sosial politik Kota Mojokerto yang multikultural dan penuh dengan keaneka-ragaman itu. Adapun 5 poin hal penting itu, yakni:

1. Indonesia adalah negara yang penduduknya majemuk dari segi suku bangsa, budaya dan agama.
2. Penduduk indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar berbagai wilayah.
3. Penduduk ini menganut agama dan kepercayaan buang berbeda-beda. Bagian terbesar dari penduduk menganut agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha.
4. Diperlukan kearifan dan kedewasaan di kalangan umat beragama untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan kelompok dan kepentingan nasional.
5. Diperlukan kebijaksanaan dan strategi untuk menciptakan dan memelihara KUB guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang aman, damai, sejahtera dan bersatu.

"Merupakan tugas kita bersama. Selama kita mau 'menerima ing pandum', maka disitu akan ada kesejahteraan. Tapi, kita harus tetap berupaya. Terjadinya ketidak-amanan dan merasa tidak sejahtera ya karena kita tidak 'nerima ing pandum' itu. Kalau kita mengaku orang Indonesia, dari keturunan apapun, kalau di NKRI, hidup kita harus disitu (menyesuaikan dengan keadaan di NKRI). Jangan kita karena merasa mayoritas, lantas kêményék", tandas KH. A. Faqih Usman.

Hal senada juga disampaikan narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto H. Abdul Rahman, SAg., MPd.I. Forum FGD Sinergitas Komunikasi Sosial dan Pembahasan Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi Sosial Budaya kali ini, diikuti sekitar 51 tokoh agama Kota Mojokerto yang hadir dalam forum tersebut. Di antaranya, para toko agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, Budha tokoh agama Kho hu Chu. *(DI/HB/Adv)*