Kamis, 21 September 2023

Gubernur Khofifah Resmikan 78 Huntap Korban Banjir Bandang Bondowoso

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menanda-tangani prasasti peresmian Huntap korban bencana banjir bandang di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Kamis (21/09/2023).


Kab. BONDOWOSO – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa hari ini, Kamis 21 September 2023, meresmikan 78 hunian tetap (Huntap), yaitu relokasi rumah dan sarana prasarana lingkungan pasca bencana banjir bandang di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.

Peresmian puluhan Huntap tersebut ditandai dengan penyerahan kunci Huntap secara simbolis oleh Gubernur Khofifah kepada 5 orang perwakilan penghuni Huntap yang disambung dengan penanda-tanganan prasasti dan pemotongan untaian bunga.

Di antara sambutannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa Huntap tersebut dibangun pasca bencana banjir bandang melanda Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen pada Februari 2023 yang lalu. Diharapkan, dengan adanya Huntap tersebut dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan, karena dibangun di lokasi yang lebih aman dari sebelumnya.

"Ketenangan merupakan hal vital. Karena lokasi rumah sebelumnya berada di dekat arus lereng Gunung Raung. Sehingga saat hujan maupun arus kuat, rawan banjir dan meresahkan warga. Semoga di lokasi yang baru ini warga lebih tenang, aman dan nyaman", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Gunernur Khofifah menerangkan, Huntap tersebut akan ditempati 29 warga Desa Sempol dan 49 warga Desa Kalisat. Huntap tersebut berlokasi di kawasan strategis, dekat dengan fasilitas kesehatan, pasar, tempat ibadah, pusat pendidikan dan kantor pemerintah, dalam jarak kurang lebih 2–3 km.

"Alhamdulillah..., ke-78 rumah tersebut juga sudah lengkap dengan MCK. Sedangkan sarana prasarana, pipanisasi dan akses jalan, sebagian akan terus digenjot percepatan penyelesaiannya", terang Gubernur Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI ini menjelaskan, hunian tetap bagi warga Ijen terdampak banjir bandang berasal dari sejumlah pihak. Yakni BNPB, BPBD Provinsi, serta pemerintah kabupaten Bondowoso.

"Semoga Huntap relokasi ini dapat dijadikan barokah serta menambah semangat warga untuk segera bangkit dari kondisi trauma pasca bencana", ujar Gubernur Khofifah.

Data yang dihimpun, total ada 75 unit rumah relokasi bagi warga terdampak. Rumah berukuran 4x5 meter sudah dilengkapi sambungan listrik PLN, drainase, jalan paving, serta sejumlah fasilitas lainnya.

Pembangunan Huntap tersebut, merupakan kerja-sama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemprov Jatim melalui BPBD Pemprov Jatim dan Pemkab Bondowoso. Total, ada sebesar Rp. 13,18,– miliar dana yang dikeluarkan untuk pembangunan Huntap tersebut.

BNPB memberikan bantuan 5 paket pekerjaan dengan total nilai anggaran Rp. 11,6 miliar untuk relokasi 65 unit rumah di Desa Kalisat, relokasi jalan lingkungan sepanjang 1.500 meter di Desa Kalisat, relokasi drainase lingkungan sepanjang 3.000 meter di Desa Kalisat, pengadaan tangkis afvour di Desa Sempol dan Kalisat.

BPBD Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan senilai Rp. 1,17 miliar untuk pembangunan fasilitas kamar mandi/ MCK di 78 unit rumah dan pembangunan jalan lingkungan sepanjang 300 meter. Adapun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso sendiri mengeluarkan anggaran Rp. 409,4 juta untuk kegiatan relokasi 13 rumah lain.

Selain itu, ada bantuan dari PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur (Jatim) Tbk. yang memberikan bantuan berupa pintu untuk kamar mandi/ MCK. Dengan demikian, sementara ini, total ada 78 rumah yang dibangun dengan luas masing-masing ukuran 4 x 6 meter yang dibangun di atas lahan 7 x 14 meter. Masing-masing bangunan juga sudah dilengkapi dengan MCK.

Kawasan area lahan yang digunakan merupakan tanah milik Perhutani dengan luas lahan kurang lebih 4,63 hektare. Luas lahan yang digunakan untuk relokasi rumah kurang lebih 1 hektare, sehingga masing-masing penerima bantuan mendapatkan lahan seluas 98 meter persegi.

Usai peresmian, Gubernur Khofifah menyempatkan diri meninjau rumah-rumah yang akan dijadikan hunian tetap. Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan bantuan listrik instalasi rumah dan sambungan rumah kepada 452 penerima manfaat yang diserahkan secara simbolis kepada 5 orang.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, kawasan Ijen setiap tahun secara rutin menjadi langganan banjir bandang yang berasal dari kawasan Gunung Ijen dan Suket. Tercatat, banjir bandang cukup besar terjadi tahun 2019, 2020, 2022 serta 2023.

Adapun kawasan atau desa terdampak yang selalu jadi langganan banjir bandang adalah Desa Sempol dan Kampung Baru Desa Kalisat, Kecamatan Ijen. Meski kejadian pada tahun-tahun itu tidak ada korban jiwa, namun ratusan rumah di kedua desa itu dipastikan selalu diterjang air lumpur bercampur kayu dan material lainnya dalam peristiwa tersebit. *(DI/HB)*