Rabu, 07 Februari 2024

Resmikan Sentra IKM Batik Kota Mojokerto, Mas Pj: Maja Bharama Wastra Jadi Pengungkit Ekonomi

Baca Juga


Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro (paling kanan) bersama Dirjen IKMA Kemenperin RI Reni Yanita serta Assisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Muhammad Gunawan Saleh saat akan melakukan pengguntingan untaian bunga melati sebagai tanda diresmikannya Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra di jalan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Rabu (07/02/2024).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro bersama Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) Reni Yanita serta Assisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Muhammad Gunawan Saleh meresmikan Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra yang berlokasi di jalan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan pada hari ini, Rabu 07 Februari 2024.

Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam sambutannya di antaranya menyampaikan terima-kasihnya atas dukungan dari Kemenperin dalam pembangunan Sentra IKM Batik di Kota Mojokerto. 

"Maja Bharama Wastra memiliki arti sebuah kain yang cantik, indah, elok yang berasal dari Mojopahit", ujar Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Rabu (07/02/2024), di lokasi.

Dengan berdirinya sentra IKM Batik di lahan seluas 5300 M² ini, Pj. Wali Kota Mojokerto sosok yang akrab disapa "Mas Pj." ini berharap nantinya akan mampu menjadi pengungkit perekonomian yang ada di Kota Mojokerto. 

"Sentra IKM Batik ini semoga bisa menjadi sebuah semangat bagi kita, bagaimana perekonomian di Kota Mojokerto khususnya dalam industri batik bisa tumbuh, berkembang, dan bisa  bersaing tidak saja secara regional tetapi mampu secara nasional maupun global", harapnya. 

Mas Pj. menandaskan, bahwa sebuah batik harus memiliki nilai lebih dengan mengembangkan hal-hal kreatif selain menunjukkan ciri khas daerah masing-masing. 

"Menurut saya yang menarik dari batik adalah storytelling. Jadi setiap batik itu harus diberi semacam catatan kecil siapa yang membuat, apa ide dasarnya dan darimana itu justru yang akan membikin si pembeli  tertarik", tandasnya.

Sementara itu, Dirjen IKMA Kemenperin RI Reni Yanita menyampaikan, Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra merupakan sentra IKM Batik yang memiliki fasilitas lengkap di antara 201 sentra IKM Batik yang tersebar di 11 provinsi se Indonesia.

"Harapan kami, bangunan fisik yang sudah dibangun ini menjadi contoh sentra IKM batik lainnya di Indonesia. Bahwa, sentra batik itu seperti yang dibangun di Kota Mojokerto", ujar Dirjen IKMA Kemenperin RI Reni Yanita.

Senada dengan Mas Pj tentang makna batik, Reni yunita juga menyampaikan, story telling sebagai cara untuk menghilangkan batik printing sedikit demi sedikit. 

"Kami berpesan di Sentra IKM batik ini tolong kurasinya lebih ketat lagi dengan hanya menampilkan batik cap maupun batik tulis", pesannya 

Dirjen IKMA Kemenperin RI Reni Yanita pun mengingatkan, dengan dibangunnya sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, para generasi muda turut menyukseskan pemasaran batik dan menekuni usaha batik.

"Bagaiman fasilitas yang sudah ada ini kita optimalkan, sehingga harapannya bisa menciptakan generasi muda agar lebih menekuni bidang usaha batik dan sentra IKM lebih berkembang", ujarnya.. 

Pada kesempatan ini, juga diserahkan sertifikat untuk para pelaku IKM di Kota Mojokerto. Di antaranya sertifikat batik cap, sertifikat halal batik, tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri, sertifikat halal Rumah Potong Unggas (RPU) serta penobatan Duta Batik Kota Mojokerto 2024. *(Diskomimfo/SRT/HB)*