Jumat, 30 Oktober 2015

Walikota Mojokerto Tinjau Proyek Bedah Kampung

Baca Juga

Walikota Mas'ud Yunus saat memantau bedah kampung
Mojokerto - harianbuana.com

   Proyek bedah kampung di Lingkungan Meri Dukuhan, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Kamis (29/10/2015) ditinjau secara langsung oleh Walikota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus, MM. Sejak pagi, Kyai Ud (sapaan karib Drs. H. Mas’ud Yunus) memantau realisasi pelaksanaan program penataan kampung atau bedah kampung hasil besutan Disnakertrans Kota Mojokerto.

   Pada awak media, Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Amin Wachid menyatakan, bahwa bedah kampung merupakan program kongkrit untuk perluasan kesempatan kerja dan pengembangan tenaga kerja sektor informal untuk masyarakat penganggur dan setengah penganggur”, kata Amin Wachid disela-sela pemantauan pelaksanaan program bedah kampung tersebut.

   Amin Wachid juga menyampaikan, bahwa Program bedah kampung juga bertujuan untuk memberdayakan potensi SDM yang masih dapat dikembangkan. Selain sebagai peluang peningkatan pendapatan, juga untuk aksesbilitas masyarakat dan perekonomian lokal.

   "Manfaatnya adalah untuk meningkatkan daya dukung kampung alam dan daya tampung lingkungan. Selain itu, juga bertujuan untuk tersedianya prasarana infrastruktur sederhana sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan akan mampu menekan arus migrasi dan urbanisasi", terangnya.

   Lanjutnya, “Kegiatan dengan prinsip padat karya ini dilakukan secara berkelompok antara 10 - 20 orang per-kelompok. Selain Kelurahan Meri, bedah kampung juga digelar di empat titik lainnya. Masing-masing Lingkungan Kradenan Kelurahan Miji, Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung, dan Lingkungan Keboan Kelurahan Gunung Gedangan”.

   "Penentuan kelima lokasi sasaran program kegiatan ini berdasarkan kriteria. Yakni padat penduduk, banyak penganggur juga setengah penganggur, kantong kemiskinan, kantong TKI dan daerah yang memiliki potensi sumber daya yang belum terkelola secara optimal", tambahnya.

   Sementara itu, Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa titik sentral program yang mulai diluncurkan tahun 2015 ini, yakni perbaikan jalan, gorong-gorong dan prasarana kampung lainnya, sehingga akan menjadi kampung yang sehat.

   "Target kita, tidak akan ada lagi kesan kampung sempit, panas dan kumuh seperti yang ada di sejumlah sudut Kampung Kota yang terdiri dari 18 Kelurahan. Yang ada nantinya, kesan asri dan sejuk di setiap Kampung", tutur Walikota Mojokerto, Drs. H. Mas’ud Yunus, MM.

   Pantauan BERINDO saat itu, Walikota Mas’ud tak hanya meninjau saja. Walikota yang terkenal dekat dan terbuka ini-pun turun berbaur dengan warga yang tengah mengikuti program padat karya tersebut. "Dari 5 kampung yang dibedah, terkait dengan itu antara-lain perbaikan jalan, gorong-gorong dan rumah. Sehingga nantinya akan menjadi kampung yang indah, bersih sehat sehat”, cetusnya.

   Dituturkan juga oleh Walikota Mas'ud, bahwa menurutnya program ini membutuhkan peran serta masyarakat dan semua elemen yang ada di Kota Mojokerto. "Akses jalan, saluran air dan kelayakan hunian menjadi barometer pertama untuk pembenahan. Selebihnya, menjadikan kampung sebagai kawasan yang asri, sejuk dan sehat", lanjut Walikota Mojokerto.

   Dalam kesempatan itu, Walikota yang bertekat menjadikan Kota Mojokerto sebagai “Service City” ini juga menandaskan tentang peranan Pemkot yang sejatinya hanya sebagai stimulator. Sedangkan terlibat secara aktif adalah masyarakat, khususnya masyarakat di Lingkungan masing-masing.

   "Paradigma pembangunan berpusat pada rakyat (people center development) menyebabkan peran Pemkot hanya sebagai stimulator. Masyarakat di Lingkungan masing-masing yang akan terlibat aktif dalam pembenahan kampung mereka. Ini, agar muncul kampung idaman sesuai dengan keinginan dari masing-masing Warga di setiap Kampung", pungkas birokrat yang juga seorang ulama’ ini.  *(DI/Red)*