Rabu, 02 Desember 2015

Peringati Hari HIV/AIDS Sedunia, Jauhi Seks Bebas dan Narkoba

Baca Juga

Wali Kota didampingi Kabag. Humas, Ka.Dinkes dan Ka.Bappeko Kota Mojokerto, usai acara peringatan hari HIV/AIDS 2015

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Seiring dengan makin marak dan meningkatnya jumlah café dan tempat-tempat karaoke, semakin meningkat pula penderita HIV/AIDS di Kota Mojokerto. Terbukti, hingga dipenghujung tahun 2015 ini, telah tercatat ada sebanyak 65 warga Kota Mojokerto yang terinfeksi penyakit mematikan itu.

Data pada Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menyebutkan, bahwa tiap tahun jumlah penderita penyakit HIV/AIDS selalu mengalami peningkatan. Pada data itu menyebutkan, ditahun 2012 tercatat 47 penderita, tahun 2013 meningkat menjadi 73 penderita, tahun 2014 tercatat 85 penderita dan dipenghujung tahun 2015 ini tercatat 65 penderita. "Bila ditotal, hingga saat ini penderita HIV/AIDS di Kota Mojokerto mencapai 533 penderita", ungkap Christian Indah Wahyu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Selasa (01/12/2015) siang.

Indah (sapaan karib Christian Indah Wahyu) tak menampik saat dikatakan adanya lokalisasi, café dan tempat-tempat karaoke merupakan awal berjangkitnya penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia ini. Sebab, dari data Dinas yang dipimpinnya menyebutkan, bahwa jumlah penderita terbanyak berasal dari Wanita Tuna Susila (WTS) dan Pria Tuna Susila (PTS).

"Memang, penderita terbanyak dari kalangan pelanggan WTS dan PTS. Tercatat ada 264 orang penderita yang mengaku terjangkit karena doyan jajan diluar. Sisanya, dari kalangan ibu rumah tangga, WTS dan anak-anak", tandas Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christian Indah Wahyu, pada awak media, Selasa-siang itu.

Jeda menit berikutnya, Waliokota Mojokerto Mas'ud Yunus mengaku sangat prihatin dengan semakin banyaknya warga Kota Mojokerto yang terjangkit HIV/AIDS. Sehingga, pada acara peringatan hari HIV/AIDS sedunia ini, Walikota rela turun kejalan membagikan bunga sebagai ungkapan prihatin sekaligus mengingatkan pada warganya atas bahayanya penyakit tersebut.

"Peringatan Hari HIV/AIDS sedunia ini, untuk mengingatkan dan agar dijadikan motivasi oleh masyarakat tentang bahaya dari HIV/AIDS. Karena virus HIV/AIDS sangat berbahaya, maka Kota Mojokerto sudah punya Komisi Penanggulangan AIDS (KPA). Diharapkan, keberadaannya bisa mengurangi angka terinfeksi baru atas virus HIV/AIDS yang trennya terus meningkat", ungkap Walikota Mas’ud Yunus, pada sejumlah awak media, di Pemkot Mojokerto.

Menurut Kyai Ud (sapaan karib Walikota Mas’ud Yunus), berjangkitnya HIV/AIDS harus dicari akar permasalahannya. Jika akar permasalahan dari berjangkitnya HIV/AIDS adalah seks bebas, narkoba dan jarum suntik, maka akar permasalahan tersebut harus segera dipetakan. Dan, jika sudah terlanjur terinfeksi virus HIV/AIDS, maka harus secepat-mungkin mendapatkan perlakukan khusus.

"Mulai dengan dilakukan advokasi ODHA (penderita HIV/Aids), pengobatan sampai memberikan motivasi psikologi agar tidak terdiskriminasi oleh masyarakat. Kita mengharap dan menghimbau pada masyarakar, agar senantiasa hidup sehat. Karena dengan hidup sehat masyarakat bisa terhindar dari bahaya virus HIV/AIDS", pungkasnya.  *(DI/Red)*