Sabtu, 23 Januari 2016

Pagar Terminal Kertajaya "Roboh Diterjanag Arus Banjir"

Baca Juga


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Kuatnya arus air akibat tingginya intensitas curah hujan yang terjadi pada Kamis (21/01/2016) petang, mampu merobohkan pagar yang membatasi area terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Puluhan meter tersebut roboh, beberapa saat setelah diterjang luapan air dari sungai Ketintang yang melintas antara kawasan Kenanten dan Gebang Malang, akibat dari lamanya jeda waktu hujan dan derasnya curah hujan saat itu.

Informasi dilapangan menyebutkan, bahwa robohnya pagar terminal sisi timur yang terbuat dari beton BRC disebabkan karena tidak mampu menahan debit dan arus air yang melintasi jalan keluar angkutan. Begitu juga pagar tembok terminal yang ada disisi barat. Pada sisi ini, sisamping sebagiannya roboh, sebagian yang lainnya mengalami retak-retak. "Pagar BRC roboh sepanjang 55 meter, sedang pagar tembok sebelah barat roboh sepanjang 20 meter. Selain itu, ada sekitar 27 meter pagar tembok mengalami retak-retak dan berpotensi roboh", ungkap Gaguk Tri Prasetyo, Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto, Jum'at (22/1-2016).

Pagar terminal tersebut roboh, saat diterjang banjir mencapai ketinggian air sekitar 70 sentimeter. "Pantauan kami, air baru surut pada Jum'at (22/01/2016) dini hari", lanjut Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo yang dua pekan sebelumnya masih menjabat  sebagai Kepala Badan KBPP Kota Mojokerto.

Menurut Gaguk, sapaan karib Gaguk Tri Prasetyo, pagar BRC yang sudah berusia belasan tahun tersebut memang rentan roboh. Bukan kali ini saja roboh. Disebutkannya, bahwa kerap-kali kejadian banjir besar, pagar itu senanyiasa roboh. "Memang penyebabnya terjangan banjir, tapi usia pagar yang sudah tua menyebabkannya tidak kokoh lagi", kelitnya.

Diutarakannya juga, bahwa pagar tembok sisi barat terminal dibangun oleh Pemprov dengan anggaran APBN 2014. "Semua kejadian terkait robohnya pagar BRC dan pagar tembok sudah saya laporkan ke Walikota, juga Pemprov Jatim", ujar Gaguk Tri Praseyo.

Sementara itu, terkait dengan perkiraan besaran nilai kerugian yang diakibatkan, dengan enggan Kepala Disbukominfo Kota Mojokerto ini menjawabnya secara singkat saja. "Kalau yang itu, masih dalam perhitungan", sergahnya.

Langkah-langkah yang akan kita tempuh, kata Gaguk, yang pertama kita lakukan pembersihan puing-puing pagar, agar kondisi menjadi normal. Sehingga, pelayanan terminal tidak terganggu. "Jadi fungsi terminal kita utamakan, agar pelayanan tetap lancar", pungkas Gaguk, Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto.    *(DI/Red)*