Kamis, 21 Januari 2016

Walikota Mas'ud Yunus Resmikan Proyek Rehab Pasar Prajurit Kulon Senilai Rp. 851 Juta

Baca Juga


Walikota Mas'ud Yunus didampingi Sekdakot Agoes Nirbito MW. dan Kepala Diskoperindag dan UMKM Rubi Hartoyo, saat menanda-tangani prasasti peresmian

Walikota Mas'ud Yunus saat memberikan potongan tumpeng pada salah-satu pedagang

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

   Menandai telah selesai dan mulai bisa didaya-gunakannya Pasar Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus dengan didampingi  Sekdakot Mojokerto Agoes Nirbito Moenasi Wasono dan Kepala Diskoperindag dan UMKM Rubi Hartoyo, Rabu (20/01/2016) meresmikan Proyek Rehab Berat yang menelan anggaran senilai Rp 851,8 juta tersebut. Menariknya, peresmian penggunaan pasar yang terdiri atas 42 kios dan los dan diperkirakan  dapat untuk menampung sekitar 60 pedagang ini, ditandai dengan acara tumpengan hasil dari urunan para pedagang itu sendiri.
   Selain mengakomodir para pedagang Pasar Prajurit Kulon asli, direncanakan, bangunan Pasar Prajurit Kulon yang membelakangi Pasar Ikan ini juga akan menampung belasan pedagang Pasar Kliwon dan Pasar Kranggan. “Pasar Prajurit Kulon juga akan menampung pedagang Pasar Kliwon. Karena nantinya Pasar Kliwon akan dialih-fungsikan sebagai Pasar Kuliner. Selain itu, pedagang Pasar Kranggan juga kita ajak bergabung disini. Karena Pasar Kranggan juga akan dialih-fungsikan", tutur Walikota Mas’ud Yunus.
   Dikesempatan berikutnya, Walikota Mas’ud Yunus juga menuturkan, bahwa Pemkot akan terus memacu keberadaan Pasar Prajurit Kulon yang notabene merupakan pasar tradisional. Hal ini dilakukan, dengan harapan agar pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern. “Kita semua berkeinginan dan senantiasa mengupayakan dengan berbagai cara, dengan harapan agar dapat meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan warga Kota Mojokerto secara adil, merata dan seimbang", harap Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus.
   Walikota yang saat itu didampingi oleh Sekdakot Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, Assisten II Soemarjono dan Kepala Diskoperindag dan UMKM Rubi Hartoyo lebih jauh mengungkapkan, bahwa kesenjangan antara si miskin dan si kaya di Indoneia masih tajam. Diungkapkannya juga, bahwa erekonomian di Indonesia masih perlu untuk diperjuangkan melalui azas keadilan.
   Untuk mewujudkan semua itu, menurut Walikota Mas'ud Yunus, salah-satunya dengan jalan memberdayakan pasar tradisional sebagai pasar rakyat. “Oleh karena itu, pasar Prajurit Kulon ini pengelolaannya harus dikelola secara baik. Meskipun pasar tradisional, tapi manajemennya harus profesional", tandas Walikota Mojokerto.
   Walikota yang juga pernah menjadi pedagang di Pasar Kliwon selama 24 tahun ini berpesan, agar para pedagang dapat menjaga lingkungan dan menciptakan rasa nyaman pada pembeli. Walikota pun mewanti-wanti, agar para pedagang mengupayakan bagaimana caranya membuat nyaman orang yang berbelanja. Sehingga, pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern.
   "Barangnya yang dijual juga harus berkualitas dan harganya pun harus terjangkau. Upayakan, bagaimana caranya agar begitu orang masuk pasar, keadaan pasar tidak terlihat kumuh apalagi semrawut. Kalau itu bisa diwujudkan, insya' ALLAH.... pasar ini akan banyak dikunjungi pembeli. Kalau pasar ramai, maka kesejahteraan pedagang akan meningkat", pungkas Walikota Mas'ud Yunus.  *(DI/Red)*