Minggu, 12 Juni 2016

Balapan Liar Tewaskan Santri Ponpes

Baca Juga

Kondisi Ervato Bayu usai menabrak mobil grand max yang sedang berhenti ditepi jalan.


Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Jalan Raya RA. Basuni kawasan Sooko Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, yang kerap kali dipergunakan balapan liar, Minggu (12/06/2016) dini hari memakan korban jiwa dari salah-satu pembalap jalanan yang masih tergolong ABG. Ervato Bayu (15) remaja asal Desa Centong Kecamatan Gondang Kabupaten Mokokerto yang tercatat sebagi salah-satu santri di Ponpes Al Amin ini tewas setelah sepeda motor yang dipacu dalam persiapan balap liar menabrak pickup.

Konon, sebelum mengalami kecelakaan, korban mendatangi rumah Reza Kurniawan (17) di Desa Pelabuhan Kecamatan Jetis, Sabtu (11/06/2016) malam sekitar pukul 19.30 WIB. "Kemarin (red. Sabtu) malam setelah sholat tarawih, sekitar pukul 19.30 WIB, dia (red. Ervato Bayu) datang ke rumah saya. Setelah ngobrol dia pinjam motor. Dia (red. Ervanto Bayu) tidak bilang mau dibawa kemana", terang Reza Kurniawan saat ditemui di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Minggu dini hari.

Ditunggu lama, Ervato Bayu tak kunjung mengembalikan motornya dan pada jeda yang kesekian justru Reza mendapat kabar dari rekannya, jika motor miliknya mengalami kecelakaan di depan Sooko Gang 8. "Saya dapat informasi dari teman saya, ada kecelakaan dan dia bilang kalau motornya seperti motor saya", ungkapnya.

Penasaran dengan kabar tersebut, Reza pun melakukan pengecekan. Ternyata benar, motor miliknya mengalami kecelakaan di depan Sooko Gang 8. Sementara korban yang tergeletak di depan mobil Pick Up Grand Max dievakuasi Tomi menggunakan mobilnya menuju Rumah Sakit Islam Sakinah. 

Sesampainya di RS Islam Sakinah, pihak IGD RS Islam Sakinah melakukan pengecekan terhadap kondisi Ervato. Dari hasil pengecekan, dokter menyatakan, jika Ervato Bayu masih bernafas. Dan dirujuk ke RSUD dr. Wahiddin Sudiro Husodo Surodinawan, Kota Mojokerto.

Sayangnya, dalam perjalanan menuju kerumah-sakit yang dirujuk, Ervato terburu meninggal dunia saat mobil ambulan melintas diperempatan Sooko. Sesampai di RSUD dr. Wahiddin Sudiro Husodo, petugas medis melakukan pengecekan dan hasilnya Ervato Bayu dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, salah-satu personil Polsek Sooko menyatakan, bahwa pengurus Ponpes Al-Amin tidak mengetahui jika Ervato Bayu yang tercatat sebagai salah-satu santrinya yang meninggal dunia karena kelakaan dalam persiapan balap liar itu telah keluar dari lingkungan Ponpes. "Pengurus pondok tidak tahu kalau santrinya ini keluar dari area Ponpes. Saat dicari dipos pengamanan pondok, tidak menemukan surat izin yang jelas bahwa santrinya itu keluar area pondok", kata personil itu kepada wartawan.

Begitu mendapatkan laporan terkait kecelakaan tersebut, sejumlah petugas mendatangi lokasi kecelakaan dan melakukan olah TKP serta mengamankan barang bukti. "Tindakan yang saat ini kami lakukan, yakni memberikan informasi kepada keluarga korban Laka yang meninggal. Kemudian barang bukti berupa mobil milik Bapak Tomi dan motor yang dikendarai korban meninggal kami amankan di Mapolsek Sooko, guna melakukan penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.

Praktisnya, petugas Polsek Sooko yang datang kelokasi kejadian hanya untuk mengamankan sepeda motor yang dikendarai korban dan melakukan olah TKP saja. Terkait balap liar yang rutin digelar di Jalan RA Basoeni itu sendiri, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.  *(DI/Red)*