Sabtu, 30 Juli 2016

Mensos RI Resmikan e-Warung KUBE Di Kota Mojokerto

Baca Juga

 

Mensos RI Khofifah Indar Parawansa didampingi Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat meninjau e-Warung KUBE di Kel. Blooto Kec. Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Jum'at (29/07/2016).

 

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Warga Kota Mojokerto yang menjadi sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial  Republik Indonesia (Kemensos RI) tahun kini tidak lagi menerima bantuan sosial (Bansos) dalam bentuk uang tunai, melainkan semacam kartu ATM yang dusebut Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS).

Perubahan Bansos PKH dari tunai menjadi non-tunai ini ditandai dengan peluncuran e-Warung Koperasi Usaha Bersama Elektronik (KUBE) dan KMIS oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jum'at (29/07/2016). "Kalau sebelumnya penyaluran dana bantuan program PKH diterimakan secara tunai, sekarang  cash-less, karena menggunakan kartu elektronik KMIS", cetus Mensos RI Khofifah Indar Parawansa.

Sebagaimana yang dinyatakan Khofifah Indar Parawansa dilokasi peresmian KUBE, bahwa program Bansos non-tunai tersebut merupakan kombinasi dengan e-warung, sehingga warga penerima bantuan bisa membeli keperluan tanpa menggunakan dana tunai, melainkan menggunakan kartu KMIS. Yang mana, warung dengan model transaksi non-tunai ini bekerjasama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI). Sedangkan komoditas barang kebutuhannya, disediakam oleh Bulog.

Disampaikannya juga, bahwa diluncurkannya e-Warung tersebut diantaranya untuk menekan angka inflasi sehingga harga barang kebutuhan pokok tidak melejit. Selain itu, e-warung ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan melalui usaha bersama (KUBE). Yang mana, untuk saat ini, KMIS bisa digunakan untuk berbelanja 4 (empat) komoditi di Bulog yang merupakan mitra Kemensos RI. Sedangkan 4 macam barang komidi dimaksud yakni beras, gula, minyak goreng dan tepung terigu. "Kita juga  menjajaki kemungkinan pembelian gas elpiji dengan KMIS", imbuhnya.

Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, e-Warung KUBE ini merupakan efisiensi dari Bansos yang diberikan Kemensos pada warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra). "Dengan menetapkan sasaran pada PKH dan rastra, maka pemilik Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera bisa memilih beras yang disukai dan berkualitas. Selama ini, penerima Rastra seperti di Sulsel dan Riau masih dijumpai ada beras yang berkerikil dan berkutu," jelasnya kepada wartawan, usai meresmikan e-Warung KUBE.

Mensos RI Khofifah Indar Parawansa pun menegaskan, jika Bansos non-tunai ini juga merupakan bagian dari upaya dalam meminimalisir munculnya potongan bantuan dibanding dengan jika dibayarkan secara tunai. “Kalau melalui mekanisme transfer lebih efektif dan indikasi adanya pemotongan itu bisa teratasi", tegas Khofifah.

Mensos menambahkan, bahwa penerapan e-Warung KUBE ini telah menggandeng 4 (empat) bank BUMN. Yakni BNI, BTN, Mandiri dan BRI. Yang mana, untuk pengembagan e-Warung KUBE di Jatim, Kemensos bekerjasama dengan BNI dan BTN. Sedangkan untuk beberapa daerah lain akan digarap bank Mandiri dan BRI. Yang pasti, untuk pengembangan e-Warung KUBE tahun ini, ditargetkan 300 e-Warung KUBE se-Indonesia dan pada tahun depan sebanyak 3000 buah. "Kami berharap, dengan adanya e-Warung KUBE ini, harga sembako dan layanan bisa lebih mudah diakses", tambahnya.

Mensos RI Khofifah Indar Parawansa saat peresmian e-Warung KUBE di Kel. Blooto Kec. Prajurit Kulon Kota Mojokerto, Jum'at (29/07/2016).


Menanggapi adanya program PKH dari tunai menjadi non-tunai yang ditandai dengan peluncuran e-Warung Koperasi Usaha Bersama Elektronik (KUBE) dan KMIS tersebut, Wakil Direktur Utama Bank Nasional Indonesia (BNI) Suprajarto mengatakan, bahwa Bansos nantinya akan diterima dalam 1 (satu) kartu yang bisa dibelanjakan dan juga bisa ditabung oleh penerima bantuan. "Jadi semua kebutuhan bisa terintegrasi dalam satu kartu", katanya.

Menurut Suprajarto, e-Warung KUBE dapat dikembangkan sebagai Agen BNI 46 (Branchless Banking) agar memperoleh manfaat atau nilai tambah sebagai Agen BNI 46. Tambahan layanan pada e-Warung KUBE ini juga dapat memperluas usaha yang terkait dengan berbagai sarana pembayaran, seperti listrik, telepon, hingga pulsa. "Pembentukan Agen BNI 46 adalah salah satu bagian dari dukungan BNI terhadap program peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang dikembangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)", terang Suprajarto

Lebih jauh, Suprajarto menjelaskan, bahwa BNI telah menyiapkan sistem penyaluran bantuan yang terintegrasi dengan menggunakan sarana IT. Dengan dukungan sistem BNI itu, bantuan sosial yang diterima masyarakat yang berhak menerima akan diperlakukan sebagai bantuan non-tunai. "Saldonya akan menjadi Tabungan di BNI. Dan, Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera pun juga dapat difungsikan sebagai kartu debit yang dapat bertransaksi di ATM", jelasnya.

Manfaat adanya penyaluran bantuan sosial melalui BNI. Pertama, bantuan dapat disalurkan dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah. Kedua, terdapat dukungan lebih dari 1.800 kantor cabang BNI dan 11.000 Agen BNI Pandai di seluruh Indonesia yang akan melayani para penerima bantuan. "Selain itu, semua jenis bantuan sosial dapat dilayani melalui satu kartu saja", tandasnya.

Dalam rangkain acara peluncuran e-Warung KUBE tersebut, Mensos RI Khofifah Indar Parawansa didampingi Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus dengan mengajak salah seorang warga sasaran PKH mengaktifkan KMIS sekaligus membelanjakannya disalah-satu e-warung KUBE.

Disela mendapingi Mensos RI Khofifah Indar Parawansa, saat dimintai tanggapannya atas program tersebut, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa e-warung yang merupakan hasil inovasi Mensos Khofifah Indar Parawansa dalam upaya mengatasi masalah sosial diharapkan mampu menekan angka kemiskinan di Kota Mojokerto yang mencapai 6,3 persen dari total jumlah penduduk Kota Mojokerto. "Dari 124 ribu jiwa jumlah penduduk Kota Mojokerto, yang terkategori miskin 6,3 persen. Sedangkan warga sasaran PKH lebih dari 800 KK. Tentunya e-warung dan KUBE kita harapkan mampu menekan angka kemiskinan di Kota Mojokerto", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Sebagaimana diketahui, warung Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang digagas Kementerian Sosial RI ini terus tumbuh diberbagai Daerah diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk di Jawa Timur, seperti halnya yang baru saja diresmikan di Kelurahan Blooto Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto.

Sebelumnya, juga telah diresmikan e-Warung KUBE di-tiga lokasi diwilayah Jatim. Yakni di Kepanjen, di Kota Malang dan di Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian, maka pemilik Kartu Indonesia Sejahtera bisa mengkonversi beras, gula, minyak goreng dan tepung yang dibutuhkanbya. Yang mana, harga sembako yang ada di e-Warung KUBE dipastikan lebih murah dari harga dipasaran, karena langsung didistribusi oleh Bulog dan BNI. 
*(DI/Red)*