Baca Juga
Wali Kota Mojokerto saat menyampaikan cinderamata kepada tim penilai WTN 2016, Jum'at (29/07/2016), diruang Nusantara Pemkot Mojokerto.
Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Pemaparan hasil penilaian tahap 2 dan 3 Wahana Tata Nugraha (WTN) 2016 terhadap Kota Mojokerto, Jum'at (29/07/2016), disampaikan secara langsung oleh Ketua Tim penilai WTN 2016 Marwanto Heru Santoso yang juga menjabat sebagai Kasubdit Pengendalian Keselamatan Direktorat Pembinaan Keselamatan Dirjen Perhubungan Darat RI, diruang Nusantara Pemkot Mojokerto.
Hadir dalam pemaparan tersebut, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Kapolresta Mojokerto AKBP Nyoman Budiarja, Anggota DPRD Kota Mojokerto, Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto bersama beberapa stafnya, segenap Kepala SKPD Kota Mojokerto serta Camat dan Lurah se-Kota Mojokerto.
Dalam Pemaparannya, Heru Santoso memaparkan, bahwa penilaian WTN 2016 terdiri dari 3 (tiga) tahap penilaian. Tahap ke-1 (pertama), penilaian dibidang administrasi yang dilakukan oleh tim penilai provinsi, yang meliputi penilaian perencanaan tata lalu lintas dan jalan, pendanaan, kelembagaan dan perundang-undangan, SDM, angkutan, prasarana, lalu lintas dan lingkungan. Sedangkan penilaian tahap 2 dan 3, dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari akademisi, tim penilai WTN 2016 Provinsi dan tim penilai WTN 2016 dari pusat.
Sebagaimana yang dipaparkan Heru Santoso, bahwa penilaian tahap 2 dan 3 di Kota Mojokerto terkait bidang teknis, operasional dan komitmen Kepala Daerah dibidang sarana, prasarana, manajemen lalu lintas dan pelayanan kepada masyarakat, telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir. "Jadi, penilaian WTN 2016 telah kita lakukan dalam beberapa hari terakhir. Komitmen Kepala Daerah atau political will merupakan penilaian kebijakan dan komitmen Pemerintah Daerah atau yang dalam hal ini Wali Kota dalam pengembangan dan pembangunan transportasi perkotaan", papar Heru.
Menurut Heru Santoso, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus telah membuat kebijakan yang sangat bagus. Salah-satunya, kebijakan angkutan sekolah gratis. Menurutnya juga, kebijakan sekolah gratis tersebut adalah merupakan terobosan kebijakan Wali Kota yang sangat diapresiasi oleh tim penilai. “Program angkutan sekolah gratis yang menggunakan angkutan umum eksisting dapat menjadi percontohan bagi Kota dan Kabupaten lainnya di Indonesia”, tandasnya.
Selain sangat mengapresiasi kebijakan 'Angkutan Sekolah Gratis', Ketua Tim penilai WTN 2016 pun sangat mengapresiasi atas kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana jalan, kelengkapan sarana angkutan umum dalam trayek, ruas badan jalan yang tertata dengan baik, trotoar atau fasilitas pejalan kaki, marka jalan, adanya CCTV persimpangan jalan atau ATCS yang terintegrasi, pengujian kendaraan bermotor dan terminal angkutan umum yang tertata dengan baik.
Sementara itu, terkait diluncurkannya kebijakan 'Angkutan Sekolah Gratis' tersebut, dalam sambutannya, Wali Kota Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa latar belakang diluncurkannya kebijakan tersebut karena dorongan keinginan untuk menekan angka korban kecelakaan yang menimpa pada pelajar. "Saya membuat kebijakan ini sebenarnya sederhana saja. Karena saya melihat angka kecelakaan paling banyak ada pada usia pelajar. Jadi, kita tidak ingin generasi pelajar kita menjadi korban kecelakaan lalu lintas", tutur Wali Kota Mojokerto.
Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto menguraikan, bahwa selain tersebut diatas, diluncurkannya kebijakan 'Angkutan Sekolah Gratis' juga atas dasar tibgginya angka pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak usia pelajar. "Usia mereka belum bisa memenuhi syarat untuk memiliki SIM (red. Surat Ijin Mengemudi), tetapi mengendarai motor saat kesekolah. Atas dasar itulah, kita sebagai pembuat kabijakan tidak bisa tinggal diam. Dengan adanya 'Angkutan Sekolah Gratis' ini, juga untuk menegakkan disiplin berlalu-lintas di kalangan pelajar", urai Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
*(DI/Red)*