Selasa, 31 Januari 2017

Munari, Kakek 72 Tahun Ditemukan Meninggal Disawah

Baca Juga


Aparat Kepolisian bersama relawan PMI Kab. Mojokerto saat mengevakuasi jasad almarhum Munari dari TKP, Selasa (31/01/2017).

Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Diduga akibat terpeleset lalu tersedak air sawah, Munari (72) warga Dusun Trowulan Desa Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Selasa (31/01/2017) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, ditemukan oleh warga setempat dipinggir sawah dalam kondisi telah meninggal dunia. Tak ayal lagi, peristiwa penemuan mayat Munari dipinggir sawah inipun lansung menggemparkan suasana warga Dusun maupun Desa setempat.

Keterangan dari saksi mata, Amin (30) yang tak lain warga Dusun Unggahan Desa Trowulan menyatakan, bahwa penemuan jazad almarhum Munari bermula saat dia dan anak buahnya sedang membersihkan potongan bambu dan mengganti bibit padi yang rusak di area sawah garapannya. "Selama beberapa hari ini, kami tak ke sawah. Ya baru tadi pagi sekitar pukul 07.30 WIB itu kami turun kesawah untuk mengganti bibit padi yang rusak dan dadak (Red: membersihkan sawah dari tanaman liar)", kata Amin, Selasa (31/01/2017), dilokasi area penemuan jazad almarhum Munari.

Ditengah mengganti bibit padi dan membersihkan sawah itu, Amin dan beberapa pekerjanya sempat terkejut ketika melihat tubuh sesosok tubuh yang terbenam dipinggir sawah. Begitu didekati, kondisi sosok tubuh itu sudah membusuk dan raut mukanya sudah rusak. "Kemungkinan sudah lama meninggalnya. Ketika kami temukan, jasad almarhum mengenakan kaos hijau-putih, celana coklat dan sudah berbau busuk juga wajahnya sudah agak rusak. Ya kami langsung melapor ke RT dan diteruskan ke Polisi", ungkap Amin.

Sementara itu, Kapolsek Trowulan Kompol Moh. Sulkan menerangkan, bahwa dari hasil dari identifikasi dan visum luar, tak ada tanda kekerasan pada jazad korban. Dilihat dari kondisi jazad almarhum, diperkirakan sudah meninggal lebih dari 2 hari lalu. "Dari penjelasan keluarganya, korban keluar dari rumah sejak hari Sabtu (28/01/2017) pagi. Pihak keluarga baru tahu setelah ada temuan jasad ini", terang Kompol Moh. Sulkan.

Menurut Kapolsek Trowulan, dari hasil penyelidikan sementara, selain korban memang sudah tua dan agak pikun. Korban sering keluar rumah dan berjalan-jalan sendirian dengan kondisi sempoyongan. Menilik perilaku almarhum, diduga Munari meninggal karena terperosok pematang sawah dilokasii tempat kejadian. "Dilokasi penemuan, memang sering tergenang banjir karena air hujan. Apalagi, beberapa hari ini hampir tiap hari terjadi hujan lumayan lebat. Diduga terpeleset dan tenggelam. Kalau karena riwayat penyakit, kami menilai kecil karena dari penjelasan keluarga memang tak punya penyakit kambuhan", pungkas Kompol Moh. Sulkan.
*(DI/Red)*