Jumat, 10 Februari 2017

Waspadai Serangan Angin Kencang, Tagana Kota Mojokerto Siaga I

Baca Juga

Plt. Kepala Dinas Satpol PP Kota Mojokerto, Mashudi.

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Tin Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Mojokerto dalam posisi siaga I, hal ini menyusul keluarnya radiogram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Instansi yang membidangi pengamatan meteorologi dan kualitas cuaca ini menyampaikan akan adanya potensi angin kencang yang bakal melanda sejumlah wilayah Jawa Timur hingga Maret mendatang.

Terkait hal itu, Koordinator Tagana Kota Mojokerto Zainudin mangatakan, bahwa pihaknya selalu selalu siaga. Pasalnya, datangnya bencana tak bisa diprediksi. "Kita tengah siaga, karena bencana itu datangnya tidak bisa diprediksi. Termasuk potensi angin kencang sebagaimana disampaikan BMKG", kata Zainudin, Jum'at (10/02/2017) siang.

Saat ini peran Tagana dalam penanganan bencana lebih fokus pada permasalahan yang timbul pada saat terjadi. Bentuknya berupa pendampingan korban hingga distribusi bantuan logistik ke lokasi bencana. "Yang sering terjadi bencana banjir, meski banjir di Kota Mojokerto ini kebanyakan kiriman dari daerah sekitar", imbuhnya.

Dengan personil yang hanya sebanyak 25 orang, jika terjadi bencana dengan skala besar, maka Tagana Kota Mojokerto akan bergabung dengan Satlak Bencana yang terdiri atas multy elemen. Dimana, sebagai kendali Satlak Bencana, ada di Dinas Satpol PP melalui bidang Linmas. "Satlak itu sebagai koordinatornya. Kalau terjadi bencana yang besar. Tagana akan bergabung dengan berbagai elemen lain", pungkas Zainudin.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Satpol PP Kota Mojokerto, Mashudi yang sekaligus penanggung-jawab Satlak Bencana Kota Mojokerto mengaku, bahwa puhaknya telah mendapatkan kabar potensi angin kencang dari BMKG. "Kita sudah mendapat kabar itu. Terkait itu, kita siaga, sehingga sewaktu-waktu langsung bertindak", akunya.

Lebih jauh, Mashudi menjelaskan, bahwa kendali Satlak Bencana dipegang bidang oleh Linmas Dinas Satpol PP. Dimana, seluruh Linmas se Kota Mojokerto yang berjumlah 750 personil merupakan personil yang dikendalikan Satlak. "Linmas itu tersebar di seluruh kelurahan. Mereka bertugas mulai dari deteksi dini munculnya bencana di wilayahnya. Setiap ada kejadian, linmas akan melaporkan secara berkenjang hingga ke tingkat Pemkot", jelas Mashudi.

Menurutnya, kesiapan Satlak Bencana dalam menangani bencana dirasa sudah mencukupi dan mampu melaksanakannya. Pasalnya, selaian secara kewilayaan Kota Mojokerto yang relatif kecil, juga selama ini kejadian bencana di Kota Mojokerto relatif masih dalam skala ringan. "Kalau ada wilayah setingkat Kelurahan yang terkena banjir, Linmas akan memberikan laporan. Dan Satlak langsung bergerak. Kita memiliki banyak elemen di Satlak", pungkas Mashudi.
*(Yd/DI/Red)*