Kamis, 24 Agustus 2017

Cara Mendapatkan Sholat Khusuk

Baca Juga

Oleh :  H. Machfud Machradji.

Bismillahirohmaanirrohim...
Memang setiap manusia ingin sekali mendapatkan shalat khusyu pada dirinya. Namun sayangnya, shalat khusyu hanya bisa didapatkan oleh beberapa orang saja, terutama orang yang sudah memahami caranya.
Nah, kali ini saya akan memberikan cara mendapatkan shalat khusyu dengan dua cara perbuatan yaitu :
1. Perbuatan Hati
2. Perbuatan Lahir.


Pembahasan pertama dengan cara perbuatan hati adalah sebagai berikut:

1. Menyadari bahwa di saat shalat kita sedang berhadapan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hasan bin Ali terlihat pucat pasi saat berwudhu. Ketika ditanya penyebabnya, dia menjawab, Tahukah engkau dengan siapa aku akan berhadapan sesaat lagi?
2. Memandang bahwa shalat yang dilakukannya merupakan shalat yang terakhir yang sebentar lagi kita akan bertemu dengan Allah dan Dia akan meminta pertanggungjawaban dari kita atas semua ibadah yang kita amalkan.
3. Memahami arti yang dibaca. Hal ini sangat membantu untuk menghindarkan lintasan-lintasan pikiran yang mengintervensi shalat kita. Belajar memahaminya tentu saja ketika diluar waktu sholat
4. Berusaha mengembalikan perhatian kepada bacaan ketika hati terganggu dengan pikiran-pikiran di luar shalat
Untuk mencapai semua itu, maka memusatkan perhatian harus dikerjakan dari mulai sebelum shalat, yaitu memutuskan hubungan dengan seluruh urusan yang sedang dihadapi, memperbaharui ingatan akan hari Akhirat dan membayangkan bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah Yang Maha Agung.


Pembahasan yang kedua dengan cara perbuatan lahir adalah sebagai beriktu:

1.Tidak menggerak-gerakan anggota badan di luar shalat kecuali dalam keadaan sangat mendesak, misalnya membunuh binatang yang berbahaya atau mematikan api yang dikhawatirkan menyebabkan kebakaran.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda, Jika salah seorang di antara kamu berdiri shalat, maka janganlah menghapus pasir dari wajahnya karena ia sedang menghadapi rahmat. (Hadits riwayat Imam yang lima).
2.Menjauhkan benda-benda yang bisa mengganggu konsentrasi, seperti gambar dan lain sebagainya. Rasulullah bersabda :
وَعَنْهُ قَالَ: كَانَ قِرَامٌ لِعَآئِشَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهَا, سَتَرَتْ بِهِ جَانِبَ بِيْتِهَا, فَقَالَ لَهَا النّبِيّ صلى الله عليه وسلم:  أَمِيطِي عَنّآ قِرَامَكِ هَذَا, فَإِنّهُ لاَ تَزَالُ تَصَاوِيرُهُ تَعْرِضُ لِي فِي صَلاَتِي  رَوَاه البُخَارِيّ
Artinya: Dan darinya ia berkata: Aisyah mempunyai satu tirai yang ia tutup dengannya sebagian rumahnya, maka Nabi saw bersabda kepadanya:Jauhkanlah tirai itu daripada kita, karena gambar-gambarnya selalu menggangguku dalam shalatku. (Diriwayatkan oleh Bukhari).
3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud tidak menoleh ke kiri, ke kanan atau ke atas.
4. Menjauhkan suara-suara yang dapat mengganggu, bahkan jika bacaan Quran bisa mengganggu kekhusyuan shalat saudaranya, maka berhentilah. Lalu membacanya lagi jika saudaranya selesai shalat.
5. Berusaha agar suasana fisik merasa nyaman. Jika kenyamanan itu bisa diperoleh dengan mandi terlebih dahulu misalnya, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan.
6. Menghilangkan rasa kantuk saat menjelang shalat. Jika kantuk terlalu berat dan sulit untuk dihilangkan kecuali dengan tidur, maka tidur terlebih dahulu adalah dianjurkan dengan syarat ada jaminan tidak ketinggalan waktu shalat.
7. Menghindarkan diri dari rayuan makanan, oleh karena itu orang yang merasa lapar dianjurkan makan terlebih dahulu.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلاَةَ الْمَغْرِبِ ، وَلاَ تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
“Apabila makan malam sudah tersaji, maka dahulukanlah makan malam tersebut dari shalat maghrib. Dan janganlah kalian tergesa-gesa dari makan kalian .” (HR. Bukhari no. 672 dan Muslim no. 557).

Di luar semua itu yang tidak boleh dilupakan adalah berdoa kepada Allah agar kita diberi kekuatan untuk bisa khusyu. Di antar doa yang diajarkan Raulullah Saw.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Allahumma inni audzubika min ilmin laa yanfa, wa min Qalbin laa yakhsya’, wa min nafsin laa tasyba, wa min amalin laa yurfa, wa min duaain laa yustajaabu laha.
Ya Allah Azza wa Jalla , aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dan dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang, serta dari doa yang tidak dikabulkan.

Semoga bemanfaat sudaraku, amiin...! *(M2/DI/Red)*