Rabu, 02 Agustus 2017

Pentingnya Jaga Syahwat

Baca Juga


Oleh :  H. Machfud Machradji.

Bismillahirohmaanirrohim...
Hawa nafsu atau sebut syahwat manusia itu merupakan hasrat atau keinginan ataupun kecintaan manusia kepada sesuatu yang diinginkan dan dicintainya.
Allah memberitahu kepada kita, bahwa sudah menjadi karakter manusia mempunyai syahwat kepada benda-benda tertentu seperti disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Ali 'Imran ayat 14 :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِير الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Syahwat atau nafsu baik bagi manusia, bahkan merupakan sebuah kebutuhan. Akan tetapi syahwat harus dikendalikan dan dijaga. Jangan dilepas bebas, mengikutinya dan memperturutkannya kemana saja maunya. Sebab kalau dilepas bebas atau bahkan menuhankannya, berakibat fatal. Manusia menjadi sesat, hancur, rugi, nista, hina  melebihi hewan, dhalim dan neraka tempatnya. Perhatikan dalam agama Islam berikut :
إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ
وَفُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْهَوَى.
"Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syahwat yang menyesatkan pada perut dan kemaluan serta hawa nafsu yang menyimpangkan dari jalan yang lurus", ( HR. Ahmad ).

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيْ ءَاتَيْنَاهُ ءَايَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِيْنَ {175} وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى اْلأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلُ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ … {176}
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami ajarakan kepadanya ayat-ayat Kami, lalu ia lepas darinya maka setan mengikutinya dan jadilah ia orang-orang yang sesat. Kalau Kami kehendaki, Kami akan mengangkat derajatnya dengan (ayat-ayat itu), akan tetapi ia condong kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya juga", (QS. Al-A’raf: 175-176).

أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللهِ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
"Bagaimana pendapatmu mengenai orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah pun menyesatkannya di atas ilmu dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan penutup pada penglihatannya? Maka siapakah yang dapat memberinya hidayah setelah Allah? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?", (QS. Al-Jatsiyah : 23).

فَإِن لَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَآءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِى الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
"Dan siapakah yang paling sesat dari orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tanpa petunjuk dari Allah? Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim“,(QS. Al Qashash : 50).

وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
"Dan janganlah engkau taati orang yang Kami lalaikan hatinya untuk mengingat Kami dan mengikuti hawa nafsunya dan keadaannya sudah melampaui batas", (QS. Al-Kahfi : 28).

بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَآءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ فَمَن يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللهُ وَمَاَلُهم مِّن نَّاصِرِينَ
"Akan tetapi orang-orang zalim itu mengikuti hawa nafsu mereka dengan tanpa ilmu, maka siapakah yang mampu memberikan hidayah kepada orang yang Allah sesatkan? dan mereka tidak memiliki penolong-penolong (selain Allah)", (Ar Ruum : 29).

وَلاَتَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللهِ
Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkanmu dari jalan Allah", (QS. Shaad: 26).

خَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ
"...dan hati yang hitam seperti cangkir yang terbalik; tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya", (HR Muslim).

Semoga bermanfaat Saudaraku..., amiin
*(M2/DI/Red)*