Baca Juga
عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
Diriwayatkan dari Zaid bin Wahb, dari Abd Allah yang berkata: Telah menyampaikan hadits pada kami, Rasul SAW yang benar dan dibenarkan: "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan penciptaanNYA dalam rahim ibunya empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutuslah malaikat meniupkan ruh padanya. Diperintahlah empat kalimat, yaitu kitab/undang-undang/ketentuan tentang rezekinya, ajalnya, amalnya dan bahagia atau susah.
Demi Dzat yang tiada Tuhan selain-NYA, sesungguhnya seseorang mengamalkan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dia dengan surga itu sehasta, kitab/ketetapan/Undang2 mendahuluinya, kemudian tahu-tahu beramal dengan amalan ahli neraka, masuklah ia ke neraka.
Sesungguhnya, seseorang yang beramal amalan ahli neraka hingga antara dia dengan neraka jarak sehasta, ketetapan/kitab/undang2 mendahuluinya, kemudian beramal amalan ahli surga, maka masuklah ia ke surga. Hr. Ahmad (164-241H), al-Bukhari (194-256H), Muslim (206-261H), al-Tirmidzi (209-279H) al-Bayhaqi (384-458H). Redaksi yang dikutip di sini adalah riwayat Muslim.
Surat Ar-Ra’d Ayat 11.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا
“…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.” [Al-Ahzab/33 :38].
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ"
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Al-Qamar/54 : 49].
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
“Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada" sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” [Al-Hijr/15 : 21].
وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
“…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” [Al-Furqaan/25 : 2].
Dan firman-Nya yang lain:
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ
“Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” [Al-A’laa/87 : 3].
Raihlah keinginan dan cita-citamu, sebagaimana keadaanmu (nasibmu) kedepan yang telah kamu tentukan/tetapkan. Berusaha keras, rajin bekerja, lakukan ikhtiar sekuat tenaga dan selalu mendekatkan diri dan berdo’a mohon pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Rahman Rahim.
Didunia ini kita berjalan hidup telah dilengkapi berbagai ketentuan/undang-undang/Kitab ukuran/qadar yang telah dibuat oleh Allah jauh sebelum kita lahir. Untuk meraih cita-cita temukan ukuran-ukuran/ qadar yang terkait dengan cita-cita maupun keinginanmu. Jika sudah ketemu lalui dengan baik, tercapailah cita-citamu. Maka jadilah taqdir kamu menjadi dokter jika cita-citamu memang menjadi dokter.
Tidak bisa menjadi dokter menggunakan qadar jadi guru, gak akan ketemu takdir dokter. Tidak bisa ingin menjadi hakim dengan ukuran dokter. Menjadi pengemudi dengan qadar penjahit, begitu seterusnya.
Ukir nasibmu, kejar cita-citamu, usaha dan bekerja keras mengapai keinginanmu. Cari dan temukan qadar atau ukurannya. Lalui qadarnya, mendekatkan diri kepada Allah, berdo’a memohon perlindungan dan pertolongan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Sukses dan berhasil baik. Ingat nasibmu banyak ditentukan oleh dirimu/usahamu sendiri.
Semoga bermanfaat saudaraku. *(M2/DI/Red)*