Baca Juga
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com). Menyikapi banyaknya bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia, seperti di Lombok NTB, Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto menggelar kegiatan "Sholat Ghoib dan Do'a Bersama" di musholla Al Mizan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, Jum’at (05/10/2018).
Kegiatan yang dihadiri Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Asisten Setdakot dan Kepala OPD di lingkup Pemkot Mojokerto tersebut juga dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah.
Kepala Kejari Kota Mojokerto Halila Rama Purnama menyampaikan, kegiatan do’a bersama ini digelar sebagai wujud empati atas terjadinya bencana alam di Indonesia terutama gempa di Lombok – Nusa Tenggara Barat serta Palu, Sigi dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
"Tentunya duka saudara-saudara kita adalah duka kita semua, oleh karena itu sebagai bentuk empati, kita berdoa bersama memohon kepada Allah SWT agar saudara kita dikuatkan dan dan diberi keikhlasan seluas-luasnya”, kata Kepala Kejari Kota Mojokerto Halila Rama Purnama.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sekdakot Mojokerto Harlistyati mengungkapkan, bahwa pihaknya berharap agar kebersamaan dan sinergitas antara Pemkot Mojokerto dan Forkopimda tetap berlanjut.
"Pemkot Mojokerto membutuhkan dukungan semua pihak untuk terus berusaha melakukan yang terbaik bagi Kota Mojokerto demi mewujudkan Kota Mojokerto yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral", ungkap Harlis.
Dalam kesempatan ini, Harlistyati sempat mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk terus melakukan kegiatan yang positif dalam berkehidupan dan beasyatakat.
Mari kita berbuat ikhlas dalam menerima apapun yang kita dapatkan di kehidupan kita sehari-hari. Dan di sisa umur kita ini, mari kita melakukan hal yang bermanfaat untuk masyarakat", ajak Sekdakot Mojokerto.
Selain salat ghaib, doa bersama untuk keselamatan dan kebaikan para korban gempa dan tsunami, juga dilakukan sholat Jum’at bersama. Sebelumnya, kegiatan ini juga diisi dengan siraman rohani oleh KH. Nur Hadi yang mengajak untuk memohon ampunan dan pertolongan Allah SWT.
“Segala sesuatu yang kita alami saat ini baik musibah ataupun ujian adalah buah perbuatan kita sendiri dan dikembailkan ke diri sendiri. Sesungguhnya Allah tidak memberi ujian yang ‘overdosis’ kepada umatNya", tutur mbah Bolong, sapaan akrab KH. Nur Hadi.
Pemerintah Kota Mojokerto sendiri telah menyiapkan dana sebesar Rp. 400 juta untuk para korban bencana, yang disalurkan melalui Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Bantuan tersebut akan diserahkan untuk korban gempa Lombok NTB sebesar Rp. 200 juta dan untuk korban bencana di Palu, Sigi serta Donggala sebesar Rp. 200 juta, yang diambil dari anggaran tak terduga APBD Kota Mojokerto. *(DI/Red)*