Minggu, 04 November 2018

Presiden RI Joko Widodo Blusukan Naik Motor Ke Pasar Anyar Kota Tangerang

Baca Juga

Presiden RI Joko Widodo (jacket merah)  berkendara sepeda motor Kawasaki W175 beraliran  'tracker' menuju Pasar Anyar Kota Tangerang – Provinsi Banten sembari tangan kirinya melambai dan melempar senyum ramah  khasnya untuk membalas sapaan warga, Minggu (04/11/2018) pagi. 

Kota TANGERANG – (harianbuana.com).
Hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten, Minggu, 4 November 2018, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo blusukan ke pasar tradisional. Kali ini, giliran Pasar Anyar Kota Tangerang – Provinsi Banten yang disambangi Presiden Joko Widodo.

Menariknya, kali ini Presiden mengendarai sepeda motor 'custom' untuk menuju ke pasar. Adapun sepeda motor yang ditungganginya adalah Kawasaki W175 beraliran  'tracker' dan berwarna dominan hijau.

Sekira pukul 06.15 WIB, bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Presiden mulai mengendarai sepeda motor dari sekitar jalan MH. Thamrin, Kota Tangerang.

Di sepanjang jalan, tak sedikit masyarakat yang antusias menyapanya, Presiden Joko Widodo pun membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan dan senyum ramah khasnya.

Presiden RI Joko Widodo beserta rombongan tiba di pasar sekira pukul 06.33 WIB. Kedatangan Presiden disambut riuh para pedagang dan pembeli. Tanpa ada yang mengomando, mereka pun langsung mendekati Presiden untuk bertegur-sapa, bersalaman dan berswafoto.


Presiden RI Joko Widodo (jacket merah) dengan mengendarai sepeda motor Kawasaki W175 beraliran  'tracker' dan berwarna dominan hijau, saat blusukan menuju Pasar Anyar Kota Tangerang – Provinsi Banten, Minggu (04/11/2018) pagi.

Sejenak kemudian, Presiden berjalan ke dalam pasar untuk mengunjungi para pedagang. Antara lain pedagang sayuran, buah-buahan, ayam, telur hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, Presiden berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.

"Yang pertama, kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen). Saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah cek semua stabil", tutur Presiden selepas peninjauan.

Berdasarkan pengamatan Kepala Negara, beberapa komoditas di pasar harganya stabil. Beberapa bahkan mengalami penurunan. Misalnya telur dari Rp. 30 ribu per kilogram menjadi Rp. 20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp. 8 ribu sampai Rp. 12 ribu per kilogram, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp. 5 ribu.

"Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp. 120 ribu. Melinjo, cabai Rp. 30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp. 80 ribu", lanjutnya.


Presiden RI Joko Widodo (jacket merah)  berkendara sepeda motor Kawasaki W175 beraliran  'tracker' saat blusukan menuju Pasar Anyar Kota Tangerang – Provinsi Banten, Minggu (04/11/2018) pagi.

Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.

"Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yg beli iya ndak? Malah datang ke mal, super market. Jadi, kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya", imbuhnya.

Presiden menuturkan, selain harga yang paling penting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan super market.

"Sudah sepakat dengan Wali Kota, tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah," ujarnya.

Selesai meninjau dan berinteraksi dengan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar, sekira pukul 07.30 WIB, Presiden meninggalkan lokasi. Ia berkendara sepeda motor kembali dan melanjutkan perjalanan ke agenda kerja berikutnya. *(DBPPM/Red)*

Tangerang, 4 November 2018.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden.