Senin, 19 November 2018

Tedjo Edhy Minta, Dewan Pers Sikapi Kematian Dufi

Baca Juga

ketua Dewan pembina PWO IN yang juga Dewan Penasehat Sekber Pers Indonesia, Laksamana (Pur) Tedjo Edhy.

Kota JAKARTA (harianbuana.com).
Insan Pers kembali berduka atas meninggalnya Dufi, terlebih kematian Dufi dalam kondisi tragis. Belasungkawa pun diungkapkan oleh Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWO IN). Alhamrhum Dufi ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan di dalam drum plastik.

Terkait itu, PWO IN mengutuk atas perbuatan tersebut dan meminta kepada pihak berwajib untuk mengungkap motif kasus pembunuhan biadab tersebut.

Ade Novit Ketua Umum PWO IN turut belasungkawa atas kejadian yang menimpa Dufi. "Harus digali. Apa penyebab almarhum dibunuh? Dedikasi almarhum sangat luar biasa", ungkap mantan penyiar berita di televisi itu, melalui pesan WhasApp, kepada wartawan, Senin (19/11/2018).

Almarhum Dufi semasa hidup.

Ia meyakini ada kejanggalan dalam kematian Dufi. Sehingga korban dibunuh dengan sadis.

"Agak janggal, dan saya yakin pembunuhan itu, berkaitan dengan tugas jurnalistik. Dan oleh sebab itu, pihak kepolisian harus dapat mengungkap kasus ini. Dan segwra menangkap otak dibelakang kasus tersebut. Jika dibiarkan maka akan menambah deretan panjang kasus penganiyaan dan pembunuhan terhadap wartawan. Apalagi jasadnya dimasukkan di dalam drum kayak gitu", tandasnya.

Semetara itu, Ketua Dewan Pembina PWO IN, yang juga Dewan Penasehat Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia Laksamana (Pur) Tedjo Edhy meminta kepada Dewan Pers untuk menyikapi dugaan pembunuhan terhadap Dufi.

"Jika benar almarhum di bunuh karena dalam tugas, maka kami mengutuk keras pelaku pembunuhan yang dilakukan secara sadis itu. Lalu bagaimana respon Dewan Pers? Harusnya, ini segera disikapi dan mengambil langkah", tegasnya.

Sementara itu, jenazah almarhum, pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung berinisial SA (56), yang tengah melintas dan mencari barang bekas pada Minggu (18/11/2018) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Kapolsek Klapanunggal AKP Bimantoro Kurniawan menerangkan, jazad Dufi dalam drum plastik pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di Kawasan Industri Kambang Kuning, sekira pukul 06.30 WIB.

"Saksi (pemulung) mengira, bahwa drum plastik berisikan sampah. Namun, setelah dibuka di dalamnya ada mayat laki-laki. Langsung teriak minta tolong ke warga", terang Bimantoro, Minggu (18/11/ 2018).

Seperti diketahui, almarhum Dufi atau Abdullah Fithri Setiawan (43) adalah alumnus Perguruan Tinggi IISIP – Jakarta, angkatan 1993. Almarhum, juga pernah menjadi wartawan di sejumlah media nasional.

Pria yang biasa dikenal Dufi ini, juga merupakan alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Jakarta, lulus tahun 1992. Terakhir, Dufi diketahui bekerja sebagai tenaga pemasaran (marketing) di televisi milik ormas Islam Muhammadiyah (TVMu).

Saat ini, almarhum meninggalkan enam anak yang masih kecil-kecil dan satu orang istri. Kini, jenazah almarhum telah dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara. *(For/HB)*