Rabu, 23 Januari 2019

Presiden RI Joko Widodo Ajak Nelayan Manfaatkan Bank Mikro

Baca Juga

Salah-satu suasana saat Presiden RI Joko Widodo bersilaturrahim dengan sejumlah perkumpulan nelayan dan petambak di seluruh Indonesia (Foto: Biro Pers Setpres).


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Bank Mikro Nelayan adalah bank mikro yang disiapkan secara khusus oleh pemerintah untuk memberikan bantuan modal kerja dan modal investsi bagi para nelayan dan pembudidaya ikan. Hal ini, disampaikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ketika bersilaturrahim dengan sejumlah perkumpulan nelayan dan petambak di seluruh Indonesia yang berlangsung di Istana Negara – Jakarta, pada Selasa, 22 Januari 2019.


Dalam silaturrahim yang didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki ini, Presiden RI Joko Widodo meminta agar para nelayan betul-betul memanfaatkan keberadaan program ini. "Sejauh ini, yang sudah tersalur itu baru Rp. 132 miliar. Target kita, tahun ini Rp. 975 miliar. Jadi masih jauh sekali. Tolong ini dimanfaatkan", tutur Presiden Ri Joko Widodo.

Dituturkannya pula, bahwa Bank Mikro Nelayan memberikan akses dan bantuan bagi para nelayan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidupnya. Meski demikian, Kepala Negara mengingatkan untuk melakukan kalkulasi usaha sebelum melakukan peminjaman. "Ini memberikan peluang, tapi saya titip juga hati-hati penggunaannya. Harus dihitung, harus dikalkulasi", tutur  Presiden RI Joko Widodo pula.

Salah-satu suasana saat Presiden RI Joko Widodo bersilaturrahim dengan sejumlah perkumpulan nelayan dan petambak di seluruh Indonesia (Foto: Biro Pers Setpres).


Pada kesempatan ini, Presiden mengingatkan, agar para nasabah Bank Mikro Nelayan memanfaatkannya untuk modal kerja, bukan untuk hal yang bersifat konsumtif semata. "Kalau pinjam, misalnya Rp. 300 juta, yang Rp. 150 juta jangan untuk beli mobil atau Rp.15 juta untuk beli motor, untuk gagah-gagahan. Enam bulan gagah, selanjutnya enggak bisa nyicil bank, ya di tarik...!", ujar Presiden sembari melempar senyum khasnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara memberikan kesempatan kepada sejumlah perwakilan nelayan dan pembudidaya ikan untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satunya ialah Nur Hidayah yang mewakili Jaringan Perempuan Nelayan.

Nur Hidayah menjelaskan, bahwa kaum perempuan dalam kesehariannya di sektor perikanan bekerja dalam rantai produksi pengolahan hingga pemasaran ikan yang dikumpulkan oleh para nelayan.

Namun, profesi ataupun kegiatan tersebur, dalam sejumlah kesempatan belum tercakup oleh sejumlah layanan yang diberikan pemerintah. Seperti halnya layanan Bank Mikro Nelayan dan asuransi nelayan. "Ada kesulitan perempuan untuk mengakses yang salah satunya asuransi nelayan. Identitas di KTP itu pekerjaannya harus nelayan. Sementara perempuan rata-rata identitasnya ibu rumah tangga", jelas Nur Hidayah.

Mendengar penjelasan tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyatakan, bahwa dirinya memahami keluhan yang disampaikan oleh Nur Hidayah dan para perwakilan lainnya. Presiden pun berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini, agar para nelayan perempuan dapat mengakses bantuan permodalan untuk para nelayan di kemudian hari. “Setuju...! Nangkap (paham) saya", tandas Presiden.

Sementara itu, perwakilan nelayan lainnya, Iin Rohimin menyampaikan apresiasinya atas kebijakan dan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan dan juga pembudidaya ikan. Di antara program-program yang sangat kami rasakan manfaatnya adalah diluncurkannya Bank Mikro Nelayan, asuransi untuk nelayan, kemudian kelompok-kelompok di daerah menerima perhutanan sosial di sekitar pesisir", pungkas Iin. *(Ys/HB)*