Baca Juga
Salah-satu suasana panen raya jagung di Kabupaten Blora, Selasa (19/02/2019).
Kab. BLORA – (harianbuana.com).
Hamparan jagung nan luas sejauh mata memandang, terlihat sedemikan subur dan bernas di lokasi Hutan Perhutani RPH Kalisari Jati Gong, Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora terhampar depan mata, mengiringi kehadiran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) I Ketut Diarmita bersama Bupati Blora dalam menghadiri acara panen raya jagung di Kabupaten Blora – Jawa Tengah, Selasa (19/02/2019).
Hamparan jagung nan luas sejauh mata memandang, terlihat sedemikan subur dan bernas di lokasi Hutan Perhutani RPH Kalisari Jati Gong, Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora terhampar depan mata, mengiringi kehadiran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) I Ketut Diarmita bersama Bupati Blora dalam menghadiri acara panen raya jagung di Kabupaten Blora – Jawa Tengah, Selasa (19/02/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Blora Joko Nugroho mengungkapkan, bulan Februari dan Maret ini merupakan puncak panen raya jagung di Kabupaten Blora. Meski demikian, menurut Bupati Blora Joko Nugroho, pada akhir bulan Januari yang baru lalu, petani sudah banyak memanen jagungnya.
"Laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora menyebutkan, luas panen pada awal tahun ini (Januari – Maret 2019) 26.977 Ha. Dimana seluas 21.051 Ha sudah masuk data Statistik Pertanian, selebihnya 5.926 di lahan hutan belum masuk data Statistik Pertanian. Sedangkan produksi jagung mencapai 157 ribu ton. Sementara pada tahun 2018 luas area panen jagung di Kabupaten Blora 70.319 Ha yang tersebar di 16 Kecamatan dengan rata-rata produktivitas 5,8 ton per Ha", ungkap Bupati Blora Joko Nugroho.
Diungkapkannya pula, bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora melaporkan bahwa luas panen jagung tahun 2018 seluruh Kecamatan Banjarrejo sendiri 2.548 Ha (luas panen Februari 1.388 Ha dan Maret 1.215 Ha), dengan produktivitas 7 – 7,5 ton per hektar. Sedangkan luas hamparan jagung di lokasi acara panen saat ini 160 Ha dari total 300 Ha yang dimiliki oleh beberapa kelompok tani.
"Saya berharap harga jagung di tingkat petani saat ini untuk pipil basah dengan Kadar Air (KA) 33% dapat mencapai Rp. 2.800 per kg, sehingga petani masih untung", ungkap Bupati Blora Joko Nugroho pula.
Pada kesempatan ini, Bupati Bupati Blora Joko Nugroho juga sempat mengungkapan harapannya, agar para pengusaha berminat membangun pabrik diwilayahnya.
"Saya berharap para perusahaan pabrik pakan (feed meal) yang hadir di sini ada yang tertarik untuk mendirikan pabrik pakan di sini, sehingga lebih mendekatkan antara produsen jagung dengan pabrik pakan yang dapat langsung menyerap jagung petani, sehingga lebih efisien", harap Joko Nugroho. *(Sri/HB)*