Baca Juga
Kota Tangerang – (harianbuana.com).
Jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Banten, yakni Kepala Biro Logistik Kombes Pol Linggo Wijanaroko, Direktur Kriminal Khusus Kombes Pol Rudi Harnanto dan Kabid Propam Polda Banten AKBP Yulianius Yulianto melaksanakan silaturrahim ke tokoh agama di Kecamatan Balaraja Kota Tangerang, Kamis (14/02/2019).
Dengan didampingi Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, para PJU Polda Banten tersebut mengunjungi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balaraja yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kecamatan Balaraja Ustad Abdul Manaf dan Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyyah Ar-Rosyidiyyah KH. Marjuki.
“Silaturahmi ini untuk mengeratkan kebersamaan antara unsur kepolisian dan elemen masyarakat dalam hal ini pemuka agama", terang Kepala Biro Logistik Kombes Pol Linggo Wijanaroko, Kamis (14/02/2019), di sela kunjungan.
Kombes Pol Linggo Wijanaroko menambahkan, kegiatan silaturrahim mengunjungi tokoh agama ini akan dilaksanakan secara rutin. Kegiatan silaturrahim tersebut juga akan dilakukan ke masyarakat, pemuda serta elemen masyarakat lain yang ada di wilayah hukum Polda Banten.
Menurutnya, sinergi antara komponen masyarakat dan kepolisian diperlukan demi terciptanya situasi aman dan damai di Banten. "Kita menghadapi agenda tahun politik. Semoga berjalan lancar, jujur, adil, dan aman", tambahnya.
Ditempat yang sama, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, komunikasi menjadi bagian penting dalam membangun hubungan harmonis. Dikatakannya pula, kunjungan ini untuk menyampaikan pesan Kamtibmas dan meluruskan informasi hoax. “Peran tokoh agama penting untuk menyejukkan dan menjernihkan simpang-siur informasi", katanya.
Menurut Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif, tokoh agama adalah sentral yang ucapannya di dengar masyarakat. Maka, keaktifan tokoh agama dalam menetralisir suasana dapat turut mewujudkan demokrasi yang sehat.
Sementara itu, Ustad Abdul Manaf mengapresiasi kegiatan silaturrahim ini. Ditegaskannya, sebagai bagian dari masyarakat, dirinya merasa terhormat dan merasa mendapat kehormatan atas kegiatan silaturrahim itu. "Sebaik-baiknya umara atau pemerintah adalah yang dekat dengan ulama", tegasnya.
Sementara itu pula, KH. Marjuki berpesan, agar dibangun dialog antara Kepolisian dan semua unsur masyarakat. Hal ini, untuk mengikis jarak antara Masyarakat dan pemerintah. “Ikatan bukan sekadar antara polisi dan masyarakat, tapi lebih kepada ikatan kekeluargaan,” tukasnya. *(Mrc/HB)*