Jumat, 31 Januari 2020

Ning Ita Resmikan Pembanguan Pasar Benpas Rp. 11 Miliar

Baca Juga

Wali  Kota Mojokerti Ika Puspitasari saat melakukan prosesi peletakan batu pertama proyek pembangunan Pasar Benpas Kota Mojokerto bernilai Rp. 11 miliar lebih, Jum'at (31/01/2020) sore.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meresmikan pembangunan Pasar Benpas yang berlokasi di kawasan jalan Benteng Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto, Jum'at (31/01/2020) sore. Prosesi peresmian pembangunan pasar yang terbakar pada 23 September 2017 lalu itu, ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan secara langsung oleh Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.

Meski sempat diwarnai derasnya guyuran hujan disertai terjangan angin yang hingga sedikit memporak-porandakan kelambu tenda arena kegiatan yang berada di tengah lahan dibangunnya pasar tersebut, prosesi peletakan batu pertama sebagai tanda diresmikannya pembangunan pasar tersebut berjalan dengan aman dan lancardan .

Dengan kembali dibangunannya pasar tersebut, setidaknya ada sebanyak 222 eks pedagang Alun-alun yang merasa lega. Pasalnya, meski nantinya diundi, mereka mendapat prioritas untuk menempati lapak-lapak pasar jika telah selesai dibangun.

Usai peletakan batu pertama, didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto Ruby Hartoyo, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapaan Ning Ita ini menerangkan, bahwa proyek bernilai Rp. 11 miliar lebih tersebut diusulkan pada tahun 2018.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Wakil Wali Kota Mojolerto Achmad Rizal Zakaria didampingi Kepala Disperindag Pemkot Mojokerto (helm pengaman warna putih), Kapolresta Mojokerto juga Dandim 0815 Mojokerto saat memberi keterangan pers kepada sejumlah awak media, Jum'at (31/01/2020) sore, di lokasi.


Anggaran sebesar itu merupakan dana penugasan dari Kementerian PUPR melalui Kementrian Perdagangan yang didisposisi ke Kementrian PUPR, karena terkategori pada pasar yang terkena bencana kebakaran.

"Dana itu, masuk pada dana penugasan di tahun 2018. Kemudian, melalui mekanisme tender sehingga pemenang baru muncul pada tahun 2019 kemarin, sehingga pada awal tahun ini baru bisa dilakukan proses pembangunan. Sesuai dengan pengajuan proposal, nantinya akan dibangun sebanyak 240 kios. Jumlah tersebut sudah lebih dari jumlah pedagang eks Alun-alun. Di targetkan, proyek ini akan selesai selama 7 bulan ke depan", terang Ning Ita.

Dijelaskannya, pasar ini nantinya akan ada suasana etnik kemajapahitan yang akan disesuaikan dengan kearifan lokal. Pedagang yang terdaftar di Disperindag yang akan menempatinya,  terutama warga Kota Mojokerto. Hal itu sesuai dengan misi Pemerintah Kota Mojokerto, yaitu membangun usaha kecil yang berbasis kerakyatan.

”Proyek ini nantinya akan memiliki etnik kemajapahitan sesuai kearifan lokal, namun bentuk strukturnya mengikuti apa yang ada di kementrian, kalo untuk siapa yang menempati tentunya adalah yang sudah terdata di disperindag”, jelas Ning Ita.

Disentuh soal hujan deras dan angin kencang yang mewarnai kegiatan tersebut, Ning Ita berharap, kejadian ini tidak lain merupakan suatu berkah dan bukan sebagai pertanda buruk.
"Ya..., kebetulan ini kan hari Jum'at ya..., hari Jum'at merupakan hari penuh berkah, semoga akan membawa kebaikan bagi masyarakat Kota Mojokerto, amiin...", pungkas Ning Ita, penuh harap.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Kapolresta Mojokerto, Dandim 0815 juga segenap jajaran pejabat Formopimda Kota Mojokerto lainnya, para Kepala OPD di lingkup Pemkot Mojokerto, Camat dan Lurah se Kota Mojokerto, tokoh agama serta sejumlah tokoh masyarakat.

Sebagaimana diketahui, lelang proyek pembangunan Pasar Benpas 1 (satu) lantai ini dimenangkan PT. Karya Bumi Indah, sedangkan Pre Contraction Meeting (PCM) antara pihak Dinas PUPR Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, Disperindag Pemkot Mojokerto dan pihak Kontraktor Pelaksana dilaksanakan pada Rabu (29/01/2020) siang.

Disela-sela pemetaan, Kepala Disperindag Pemkot Mojokerto Ruby Hartoyo membeber hasil dari PCM tersebut. Di antaranya, soal pihak kontraktor pelaksana yang tidak bisa merealisasi sesuai skema awal yang jumlah kiosnya lebih banyak.

“Ini tadi, awalnya akan dibangun 248 kios, tapi setelah diukur lagi, ada sekitar 15 kios di bagian belakang dan 3d di samping yang tidak dapat dibangun karena keterbatasan lahan", beber Ruby Hartoyo, Rabu (29/01/2020) siang.

Meski demikian, Ruby Hartoyo memastikan, jika kios baru itu nanti akan menampung seluruh pedagang eks Alun-alun. Tentang masa pelaksanaan pembangunan Pasar Benpas, Ruby menandaskan, yakni 7 (tujuh) bulan.

“Tetap bisa ditampung (eks pedagang Alun-alun). Artinya kan tetap ada sisa sekitar 26 kios lagi. Pengerjaannya 7 bulan dan seluruh proyek dibawah PUPR. Disperindag hanya selaku OPD yang membidangi", tandasnya. *(DI/HB)*