Dikatakan Khofifah, hand-phone khusus tersebut sengaja diberikan agar pihak rumah sakit rujukan aktif untuk memberikan up-date data pada Pemprov Jatim terkait seluruh dinamika Covid-19 di Jatim. Sehingga aksi cepat dalam penanganan Covid-19 di Jatim bisa dilakukan.

“Sudah dua minggu ini Rumah Dinas Gubernur, karena memang belum saya tempati, digunakan untuk Command Room dan Operation Room untuk penanganan Covid-19. Di sana dilakukan seluruh sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi seluruh kasus suspect Covid-19. Kalau kita tidak mendapat update dari rumah sakit maka quick response tidak bisa kita lakukan. Karena hal ini memberi kecepatan pelayanan dan penanganan itu sangat penting", kata Khofifah.

Oleh sebab itu, telepon seluler yang sudah terinstall aplikasi khusus yang dibutuhkan tersebut diserahkan pada 75 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Dengan harapan, akan menjadi sarana update data perkembangan pasien Covid-19 secara real time pada Pemprov Jatim.

Command Room di posko tersebut, dikatakan Khofifah, berbasis 24 jam dan ter-update secara real time dari seluruh jaringan rumah sakit yang masuk dalam rujukan Covid-19.

“Jadi ketika ada pasien yang butuh dirujuk ke rumah sakit tertentu karena tidak memiliki ventilator, dia dibawa ke mana dan dirujuk seperti apa, atau ada pasien yang terkonfirmasi PDP lalu butuh dijemput dan lain-lain maka bisa langsung diupdate di layanan ini", jelas Khofifah.

Tentang persebaran Covid-19 itu sendiri, Khofifah menegaskan, bahwa per-Sabtu (04/04/2020) petang ini, tidak ada pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19.

Dengan demikian, total jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu 152 kasus. Sementara untuk jumlah PDP ada sebanyak 780 orang dan untuk ODP ada sebanyak 10.116 orang. *(DI/HB)*