Selasa, 14 April 2020

Khofifah Ingatkan, Masyarakat Yang Nekad Nongkrong Akan Langsung Di Rapid Test

Baca Juga

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) di Kota Surabaya yang telah mencapai 208 orang dan PDP tercatat 523 orang, menurut Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, tidak bisa dianggap remeh. Terkait itu, Khofifah hingga mengingatkan, akan langsung dilakukan 'Rapid Test' jika mendapati masyarakat yang masih nekad nongkrong tanpa kepentingan.

"Maka kami bekerja sama dengan TNI-Polri khususnya dalam hal ini Polrestabes Kota Surabaya, bergerak melakukan sosialisasi dan juga upaya penindakan rapid test pada masyarakat yang masih nekat nongkrong, atau sekedar keluar rumah bukan alasan yang sangat urgent", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Geahadi – Surabaya, Selasa 14 April 2020.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur telah bergerak bersama TNI–Polri melakukan patroli skala besar di titik-titik keramaian Kota Surabaya yang memiliki angka tertinggi terkait kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Dijelaskannya pula, terkait kasus tersebut, pada Senin (13/04/2020) malam, Gugus Tugas bersama TNI–Polri menyisir 4 (empat) cafe di Kota Surabaya yang masih banyak didatangi pengunjung yang khususnya berusia muda.

Selain melakukan penyisiran dan melakukan sosialisasi persuasif, patroli Gugus Tugas kali ini juga disertai dengan penindakan 'Rapid Test on The Spot' atau test cepat di lokasi.

"Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran covid-19 secara masif dan intensif", jelas Khofifah.

Khofifah menegaskan, seluruh pengunjung cafe yang didatangi Tim gabungan Gugus Tugas dan TNI-Polri tersebut diwajibkan untuk menjalani Rapid Test Covid-19. Petugas kesehatan yang lengkap berseragam APD sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di cafe-cafe itu.

"Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran covid-19 secara masif dan intensif", tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi memaparkan, empat cafe yang menjadi sasaran patroli berskala besar tim gabungan tersebut adalah cafe di kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan di kawasan Citra Land.

Dari empat lokasi tersebut, tim gabungan mendapatkan hasil patroli terbanyak di salah-satu cafe di kawasan Wonokromo, tepatnya di Rolag Cafe, jalan Khairil Anwar. Di lokasi cafe ini dan sekitarnya, tim gabungan mendapati lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang tengah asik nongkrong.

Oleh tim, mereka segera diedukasi dan diminta untuk menjalani screening Rapid Test Covid-19. Screening menggunakan Rapid Test ini dilakukan untuk mengetahui apakah di antara kerumunan massa di titik tersebut ada yang terindikasi terjangkit Covid-19.

Jika hasilnya positif, maka mereka akan langsung dibawa ke RS milik Pemprov dengan ambulance yang sudah disiapkan dan akan langsung dikarantina sembari dilakukan screening swab PCR. Namun, karena hasil screening rapid test-nya negatif, sehingga mereka diperbolehkan pulang.

"Dari alat yang kami bawa, semua pengunjung cafe di test. Semua hasilnya negatif. Jika ada yang positif, maka yang lain juga harus mendapatkan perhatian sebagai ODP. Makanya, sebelum mereka di test, semua pengunjung sudah didata nama dan alamatnya", papar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi.

Joni menegaskan, langkah ini diharapkan bisa efektif untuk melakukan pencegahan penyebaran virus corona baru atau virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan timbulnya Corona Virus Diasease - 2019 (Covid-19). Terutama untuk mendorong masyarakat untuk tetap di rumah, menjalankan physical distancing dengan tidak banyak berkerumun guna menekan angka penyebaran virus.

"Virus covid-19 ini memang bisa sembuh sendiri dengan ketahanan tubuh yang baik untuk melawan virus. Tapi virus ini penularannya melalui manusia dan sangat cepat. Kita tidak akan bisa menyelesaikan kuratif kalau preventifnya tidak ditangani. Karena virus ini bisa sembuh sendiri, jika penyebarannya tidak ada, tidak ada penularan sehingga kasusnya bisa habis", tegas Joni.

Ditandaskannya, dari patroli skala besar ini, di titik cafe kawasan Wonokromo tidak ditemukan adanya orang yang terdeteksi positif covid-19 lewat rapid test. Sehingga seluruh pengunjung yang sudah menjalani rapid test bisa langsung pulang. "Dan, Gugus Tugas maupun TNI-Polri menghimbau agar mereka lebih baik tinggal di rumah kecuali untuk kepentingan yang sangat penting", tandasmya. *(DI/HB)*