Kamis, 09 Juli 2020

Gayatri Kota Mojokerto Road to Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama tim saat berswafoto usai memaparkan materi Inovasi Gayatri dihadapan Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 dari Kementerian PANRB secara virtual di ruang Nusantara Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis 09 Juli 2020.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Inovasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) yang dikembangkan Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, masuk dalam Top 99 Pelayanan Publik Tingkat Nasional.

Inovasi berbasis pelayanan kepada masyarakat tersebut, dipaparkan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dihadapan Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara virtual, hari ini, Kamis 09 Juli 2020.

Inovasi Gayatri milik Kota Mojokerto tersebut, sebelumnya harus bersaing dengan 2.250 inovasi dari kementerian, lembaga, badan usaha milik negara (BUMN), pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota se-Indonesia.

Melalui seleksi ketat, Kota Mojokerto berhasil masuk menjadi salah-satu nominasi dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dan kelompok KIPP bersama 11 kabupaten/kota di Jawa Timur. Yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Pamekasan, Kota Surabaya dan Kota Malang.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini memaparkan permasalahan utama di daerah yang menyangkut masyarakat dalam bidang kesehatan. Yang mana, pada mulanya masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan, sehingga tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi tim saat saat memaparkan materi Inovasi Gayatri dihadapan Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 dari Kementerian PANRB secara virtual di ruang Nusantara Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis 09 Juli 2020.


Hal tersebut tentunya berdampak pada pemerintah daerah dalam melakukan pendataan karena kurangnya data sosial, ekonomi, kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) yang belum valid dan tidak terinventarisir dengan baik. Sehingga, potensi masyarakat tidak dapat termonitor.

"Untuk itu, kami menciptakan inovasi Gayatri agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat", papar Ning Ita, wali kota perempuan pertama Kota Mojokerto.

Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan, dalam menjalankan inovasi Gayatri tersebut, pihaknya memberdayakan para kader kesehatan sebanyak 1.625 orang untuk mendata setiap harinya. Yang mana, 1 (satu) orang kader kesehatan, mampu membawahi 20 sampai 30 orang sekaligus.

"Nah, kader cukup melaporkan dengan menggunakan NIK dan KK warga pada aplikasi Gayatri beserta keluhannya. Misalnya warga tersebut butuh petugas medis, kader cukup melaporkan melalui Gayatri, nanti akan ada tim dari puskesmas yang akan mendatangi rumah warga tersebut", jelas Ning Ita.

Dijelaskannya pula, bahwa selain kader, masyarakat Kota Mojokerto pun dapat mengakses aplikasi Gayatri secara mudah melalui smartphone masing-masing. Karena, dalam satu aplikasi Gayatri masyarakat dapat memanfaatkan berbagai keunggulan fasilitas kesehatan di Kota Mojokerto. Mulai dari, mendapatkan antrean pemeriksaan di rumah sakit atau puskesmas, terdapat fitur layanan pengingat waktu kontrol bagi pasien yang menderita penyakit, dan masih banyak layanan pendukung lainnya dalam bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

"Di era pandemi seperti saat ini, sangat efektif sekali memantau komunikasi dua arah antara tenaga kesehatan dengan ODR, OTG, ODP dan confirm yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah, karena Geotagging memuat nama, alamat dan status Covid-19", jelasnya pula.

Ning Ita pun berharap, nantinya inovasi Gayatri dapat lolos ke tahap selanjutnya atau masuk dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tingkat nasional, sehingga inovasi Gayatri milik Kota Mojokerto dapat diadopsi atau dikembangkan oleh daerah-daerah lain dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Ditandaskannya, kedepan, inovasi Gayatri akan terus dikembangkan dengan penambahan berbagai fitur unggulan lainnya. Seperti pengembangan fitur aplikasi untuk sarana pelayanan kesehatan dan meningkatkan kapasitas server, keamanan data dan enkripsi data.

"Ini merupakan fondasi pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto dari masyarakat untuk masyarakat, mari berkarya, maju melangkah ayo berbenah untuk Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat", tandasnya penuh harap.

Sementara itu, inovasi Gayatri tampak mendapatkan banyak apresiasi dari para Tim Panel Independen (TPI) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020. Tak sedikit, para panelis memberikan masukan untuk penambahan fitur pada aplikasi Gayatri akan lebih menarik dan maksimal dalam pemanfaatanya. Salah-satunya adalah fitur pemantauan pendidikan pra-nikah yang dapat mencegah laju terjadinya stunting.

Masukan itu pun ditanggapi dengan baik oleh Ning Ita. Sehingga, ketika aplikasi Gayatri diajukan ke tingkatan yang lebih tinggi, maka telah mencakup secara keseluruhan dari keunggulan aplikasi Gayatri, salah-satunya terkait stunting. "Terimakasih atas masukkanya, akan segera kami tindak-lanjuti", imbuh Ning Ita. *(Ry/Hms/HB)*