Rabu, 04 November 2020

Tingkatkan Produksi Padi, Pemkab Mojokerto Gandeng PT. Wilmar Padi Indonesia

Baca Juga

Ket. Foto:  Pjs. Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo, saat pertemuan dengn Perwakilan PT. Wilmar Padi Indonesia, di Peringgitan Kab. Mojokerto, Rabu 04 Nopember 2020.


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menjalin kerjasama dengan PT. Wilmar Padi Indonesia. Upaya ini dimaksudkan guna meningkatkan produktifitas hasil pertanian dengan menerapkan metode demonstrasi plot (demplot). 

“Metode ini dilakukan dengan memberi penyuluhan langsung kepada petani, dengan membuat lahan percontohan seta cara penggunaan pupuk yang  tepat dan berimbang sehingga hasil panen lebih maksima", terang Pjs. Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo didampingi Kepala Dinas Pertanian Teguh Gunarko di Peringgitan Pemkab Mojokerto, Rabu 04 November 2020.

Himawan menjelaskan, secara spesifik, kerjasama yang dilakukan berfokus pada peningkatan produksi padi menggunakan demplot, serta pengolahan padi dengan menampung hasil produksi petani. 

“Kerjasama ini diharapkan mampu menyejahterakan petani, seiring dengan meningkatnya hasil produksi padi. Sebagai imbal balik, PT. Wilmar Padi Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari pengolahan padi para petani”, jelas Hiwawan.

Pjs Bupati Mojkerto Himawan Estu Bagijo, pada pertemuan tersebut menyatakan dukungan atas kerjasama ini. Himawan bahkan memproyeksikan panen demplot padi akan mendorong pendapatan para petani. Bahkan, dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata pertanian. 

“Someday, panen-panen begini itu bisa dibuat wisata, seperti wisata panen padi. Kita bisa berdayakan warga sekitar untuk mengelola. Saya rasa kerjasama ini akan mampu mendorong pendapatan petani-petani  kita bahkan pendapatan Jawa Timur", kata Pjs Bupati Mojokerto

Kepala Dinas Pertanian Teguh Gunarko menambahkan, program demplot PT. Wilmar Padi Indonesia di Kabupaten Mojokerto, tersebar pada 13 titik di 18 kecamatan. Per hektar lahan, akan diberi perlakuan pemupukan menggunakan pupuk PT. Wilmar yakni Mahkota sebanyak 50 persen, dan 50 persennya lagi menggunakan perawatan petani sendiri.

Dijelaskannya, pupuk Mahkota PT. Wilmar Padi Indonesia diklaim berhasil meningkatkan produksi padi hingga 33 persen, setelah diterapkan di daerah lain di Jawa Timur. Hasil ini tentunya juga diharapkan terwujud di Kabupaten Mojokerto, yang akan memulai masa panennya pada akhir November 2020 hingga Januari 2021. 

“Tujuan akhirnya sangat jelas, petani akan diuntungkan jika pemakaian pupuk lebih efisien dengan hasil lebih besar", jelas Kepala Dinas Pertanian Teguh Gunarko.

Sementara itu PT. Wilmar juga telah menyatakan kesediaan untuk menyuplai pupuk bagi para petani, dengan menanggung kerugian apabila hasil panen tidak sesuai yang ditawarkan. Hasil panen pun selanjutnya akan dibeli langsung oleh PT. Wilmar. 

“Kita sebelumnya sudah melaksanakan di beberapa daerah di Jawa Timur, dan berjalan baik.  Teknisnya, kami suplai pupuk untuk petani, kalau nanti panen gagal kami siap untuk mengganti kerugiannya. Kalau sukses, kita akan membeli dengan harga pasaran, mengingat pupuk subsidi sekarang agak susah diperoleh", kata perwakilan PT. Wilmar Padi Indonesia. *(get/HB)*