Minggu, 20 Juni 2021

Pemkot Bersama Baznas Kota Mojokerto Siapkan Beasiswa Kuliah Dalam Program Satu Keluarga Satu Sarjana

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Rektor Universitas Mayjen Sungkono (Unimas) Hery Setiawan bersama Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi saat berswafoto usai menanda-tangani Perjanjian Kerja-sama tentang Biaya Pendidikan bagi Mustahiq, Sabtu 19 Juni 2021, di kampus Unimas.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto melakukan terobosan baru dalam upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya
Manusia (SDM) di Kota Mojokerto. Terobosan baru tersebut berupa pemberian bea-siswa untuk biaya kuliah melalui program "Satu Keluarga Satu Sarjana".

Pelaksanaan program ini diawali dengan dilakukannya penanda-tanganan kerja-sama oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mewakili Pemerintah Kota Mojokerto bersama Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi mewakili Baznas Kota Mojokerto dan Rektor Universitas Mayjen Sungkono (Unimas) Hery Setiawan pada Sabtu 19 Juni 2021 di Kampus Unimas.

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, bahwa untuk meningkatkan kapasitas SDM di Kota Mojokerto, tentunya melibatkan pihak eksternal.

"Adapun bantuan yang diberikan berupa uang biaya kuliah untuk para mustahik yang ditanggung oleh Baznas Kota Mojokerto dan pihak Universitas Mayjen Sungkono", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Sabtu (19/06/2021).

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berswafoto bersama jajaran pihak Unimas dan Pengurus Baznas Kota Mojokerto di Kampus Unimas, Sabtu (19/06/2021), usai penanda-tanganan Perjanjian Kerja-sama tentang Biaya Pendidikan bagi Mustahiq.


Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menegaskan, sebagai realisasi awal pelaksanaan program "Satu Keluarga Satu Sarjana" ini, Baznas Kota Mojokerto memberikan bea-siswa kepada 5 penerima.

"Secara teknis, para penerima bea-siswa merupakan keluarga kurang mampu di Kota Mojokerto dan berkeinginan sekali untuk melanjutkan dan menambah ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai pelaksanaan awal program tersebut, ada 5 penerima bea-siswa. Semoga ke depan bisa terus bertambah", tegas Ning Ita, penuh harap.

Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi menambahkan, mekanisme pendataan calon penerima bea-siswa dilakukan melalui para kader motivator yang dianggap lebih memahami kondisi di dalam masyarakat.

"Seperti disampaikan Ibu Wali Kota, penerima bea-siswa adalah warga Kota Mojokerto kurang mampu yang berkeinginan sekali melanjutkan tingkat pendidikankanya ke perguruan tinggi", tambah Ketua Baznas Kota Mojokerto Dwi Hariadi.

Semenatara itu, dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM di Kota Mojolerto, Pemkot Mojokerto telah bekerja-sama dengan pihak eksternal. Antara lain melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) Kominfo, pendidikan vokasi di bidang elektronik bagi anak-anak lulusan SMA atau masyarakat umum bersama Panasonic Gobel Fundation.

Sedangkan untuk pengembangan UMKM di Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto telah bekerja-sama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) dan Times Indonesia. *(DI/HB)*