Rabu, 09 Februari 2022

Wali Kota Mojokerto Serahkan Rombong Gratis Untuk Koperasi Wirausaha Inkubasi

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto Ani Wijaya saat menyerahkan bantuan rombong kepada koperasi kelompok inkubasi wirausaha yang sebelumnya telah mendapat bekal pelatihan di berbagai jenis usaha, Rabu 09 Februari 2022, di Kantor Diskoperindag kota Mojokerto, jalan Raya Meri No. 7 Kota Mojokerto
.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM Perindag) setempat memberikan bantuan rombong atau gerobak secara gratis kepada koperasi kelompok inkubasi wirausaha yang sebelumnya telah mendapat bekal pelatihan di berbagai jenis usaha.

Seperti halnya penyerahan rombong beserta peralatan berjualan secara gratis yang dilakukan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari kepada wirausaha inkubasi pada hari ini, Rabu 09 Februari 2022, di Kantor Diskoperindag kota Mojokerto, jalan Raya Meri No. 7 Kota Mojokerto.

Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menyampaikan, bantuan berupa rombong beserta peralatan berjualan secara gratis ini diwujudkan pada tahun 2022 untuk berjualan hasil produksi para wirausaha inkubasi masing-masing.

“Alhamdulillah... diawal tahun 2022 awal ini bisa diwujudkan (bantuan) dalam bentuk gerobak (rombong) dan sarana prasarana untuk mereka (wirausaha inkubasi) jual produk hasil produksinya masing-masing per koperasi", kata Ning Ita.

Bantuan rombong (gerobak) tersebut dibagikan kepada tiap kelompok koperasi atau tiap kelompok usaha. Total ada 11 gerobak yang diserahkan langsung oleh Ning Ita kepada 4 (empat) koperasi yang telah terbentuk.

Adapun 4 koperasi itu yaitu koperasi produsen pedagang kopi “Multi Raya” sebanyak 3 gerobak, koperasi konsumen kube frozen “Gemilang Mojopahit” sebanyak 4 gerobak, koperasi produsen IPM3 2 gerobak serta koperasi konsumen wisata Jatim 2 gerobak.

“Hari ini ada 11 (sebelas) gerobak yang bisa dimanfaatkan untuk sarana menjual produknya oleh 4 (empat) kelompok koperasi baru yang sudah terbentuk", terang Ning Ita.

Selain bantuan gerobak sebagai sarana dan prasarana tempat berjualan kepada koperasi wirausaha inkubasi, ke depan masih ada bantuan lain yang akan diberikan yang kini masih dalam proses pemesanan.

Penyerahan bantuan Sarpras kepada koperasi wirausaha inkubasi tersebut diharapkan dapat digunakan bersama, sehingga dapat mengembangkan usaha dan kekompakkan kelompok.

Ning Ita berharap, bantuan tersebut dapat digunakan bersama, sehingga dapat mengembangkan usaha dan kekompakkan kelompok. Bagi peserta pelatihan wirausaha tahun 2021 tersebut, diberikan secara cuma-cuma untuk pengembangan penambahan pendapatan.

“Saya berharap, adanya tambahan Sarpras melalui koperasi bisa menjadi penguat dan mengompakkan seluruh anggota agar bisa tetap survive dalam rangka mempertahankan eksistensi bisinis mereka. Untuk koperasi lainnya, saat ini masih dalam pemesanan. Kita tunggu nanti penyerahan berikutnya", jelas Ning Ita, penuh harap.

Ning Ita pun menjelaskan, koperasi yang mendapatkan gerobak merupakan koperasi yang baru terbentuk hasil dari inkubasi wirausaha.

“Mereka lulusan inkubasi wirausaha. Dari proses pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan, mereka sudah berhasil. Produk yang dihasilkan sudah layak diperdagangkan maka dibentuk koperasi dan diberikan bantuan modal”, jelasnya pula.

Wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini pun berharap, ada kekompakan yang saling menguatkan dalam satu kelompok usaha. Sehingga produk yang dihasilkan masing-masing kelompok dapat bertahan lagi di pasaran.

“Tidak mudah menyerah dalam menghadapi goncangan. Karena bisnis itu tidak selalu berjalan lancar dan konstan. Pasti akan ada dinamika naik turun. Maka harapan kami, dengan adanya bantuan sarana dan prasarana ini bisa jadi penguat dan menambah kekompakan", harap Ning Ita pula.

Mengenai lokasi berjualan, Ning Ita menegaskan, bahwa mereka akan berjualan di tempat-tempat yang sudah ditentukan. “Kita lihat perkembangannya. Nantinya tidak menutup kemungkinan dibuat sentra-sentra kuliner baru”, tegas Ning Ita.

Adapun jika penerima bantuan gerobak itu berhenti berjualan, Ning Ita menandaskan, bahwa pihak tidak berandai-andai untuk sesuatu yang bersifat pesimis.

“Kita tidak berfikir pesimis. Jadi kita tidak berandai-andai sesuatu yang pesimis ya. Tapi kita optimis ini berjalan”, tandas Ning Ita. *(DI/HB)*