Kamis, 31 Maret 2022

Jamin Higienitas Produk Mamin, Pemkot Mojokerto Gencar Sosialisasi Standarisasi TPM

Baca Juga


Walikota , bersama narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, Kadinkes P2KB dan perwakilan DPMPTTSP-Naker Pemkot Mojokerto dalam Orientasi Penjamah TPM di di ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Kamis (31/03/2022) - (zan)


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Meningkatnya pelaku usaha bidang kuliner di Kota Mojokerto, tidak lantas menjadikan pemerintah daerah lengah dalam memberikan jaminan makanan dan minuman (Mamin) berkualitas bagi konsumen.

Salah-satunya, terbukti dengan diselenggarakannya "Orientasi Penjamah Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)" oleh Pemkot Mojokerto melalui Dinkes P2KB serempat di ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Kamis (31/3/2022).

Forum tersebut digelar untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha kuliner terkait standar sanitasi untuk menjamin higienitas produk makanan yang dijual. Dengan demikian dapat memastikan terpenuhinya hak pembeli.

"Jadi panjenengan tidak sekedar menjual makanan yang enak dan disukai masyarakat. Tapi juga untuk menghindarkan konsumen dari adanya implikasi negatif dari makanan yang dibeli dari panjenengan", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan forum Orientasi Penjamah TPM, Kamis (31/03/2022).


Para pengusaha makanan tengah mengikuti orientasi Penjamah TPM di di ruang Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto, Kamis (31/03/2022) - (zan)


Mengingat belakangan begitu marak peredaran makanan/ minuman yang menomorduakan kualitas, baik karena rendahnya kualitas bahan baku ataupun minimnya perhatian higienitas dalam proses produksinya, Wali Kota Mojokerto yang dengan sapaa "Ning Ita" ini menekankan agar para pengusaha makanan segera melakukan pengajuan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Jasaboga (SLHSJ) kepada Dinas Kesehatan P2KB.

"Nanti jika sudah memiliki SLHSJ monggo di-publish. Pelanggan biar bisa lihat kalau produk panjenengan sudah sesuai standar. Jadi ini bisa menciptakan kepercayaan pembeli", tekan Ning Ita

Selain itu, upaya tersebut juga dalam rangka menjaga keberlanjutan predikat sebagai kota dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dalam cakupan lebih luas, untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Sehat.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut diikuti oleh 50 orang peserta perwakilan dari sejumlah pengusaha penyedia jasa catering dan restoran di Kota Mojokerto yang belum memiliki sertifikat laik sehat. *(EL/an/HB)*