Baca Juga
UPT
Puskesmas Kedundung hari ini, Senin 18 April 2022, menggelar launching Pasupati (Peduli Anak Stunting
dan Pertumbuhan Balita terintegrasi). Program inovasi yang dirintis sejak tahun 2021 tersebut digelar untuk
mencegah meningkatnya penderita stunting dan tuberkulosis (TBC).
“Kami memiliki inovasi untuk mengintegrasikan upaya penyelesaian stunting dan TBC ke dalam satu program. Jadi biar sekali jalan, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui,” ujar Kepala Puskesmas Kedundung drg. Heti Nira Purnaningsih, Senin (18/04/2022), di lokasi.
Mengingat keduanya merupakan persoalan yang memiliki urgensi tinggi di Indonesia. Meskipun angka stunting di Kota Mojokerto paling rendah di Jawa Timur, namun secara nasional masih cukup tinggi.
Hal itu membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tetap konsisten untuk tetap berupaya menurunkan angka
tersebut. Demikian pula dengan kasus TBC di Indonesia yang terbilang
tinggi, yakni nomor tiga setelah India dan China.
Doker Vita selaku Narasumber saat memberikan pengarahan kepada ibu-ibu yang hadir di Posyandu - (dok).
“Jadi ini bukan serta-merta menyelesaikan masalah di daerah tapi ini juga bentuk komitmen mendukung program prioritas nasional", ungkap Heti.
Pelaksanaan program Pasupati tersebut terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan. Sebelumnya, sudah diadakan roadshow skrining stunting dan TB serta tes Mantoux atau Tuberculin Skin Test (TST) kepada para balita di wilayah kerja Puskesmas Kedundung.
Sementara pada acara puncak yang digelar di Posyandu Sekar Putih RW 01 Kedundung hari ini, selain skrining, juga diadakan sosialisasi bertajuk “Anak Sehat dan Ceria dengan Gizi Seimbang” yang menghadirkan dr. Vita Dwi, SpA sebagai narasumber.
“Perjalanan kita masih panjang untuk bisa menuntaskan semuanya. Masih banyak PR yang harus kita kerjakan bersama untuk menyelesaikan masalah ini", tandas Heti. *(EL/an/HB)*